Misi Mulia di Balik Pengumpulan 1000 Lipstik untuk Kaum Difabel

Laninka Siamiyono
Sumber :
  • Instagram Laninka Siamiyono

VIVA – Nama Laninka Siamiyono sempat menjadi bahan pembicaraan di media sosial dalam beberapa waktu terakhir. Ini bermula ketika perempuan 27 tahun itu menginisasi sebuah kampanye yang disebutnya 1000 Lipstick Untuk Difabel.

Kisah Mualaf Ibu dari Crazy Rich Surabaya Gegara Melihat Orang Islam Lakukan Ini

Laninka sendiri adalah seorang difabel dengan rheumatoid arthritis yang dideritanya sejak Sekolah Dasar (SD). Tapi nyatanya, kondisi itu tidak menghentikannya untuk tetap tampil cantik, dan menjadi seorang beauty vlogger di channel YouTube, The Wheelchair Girl.

Ia sendiri tidak menyangka bahwa hal yang dilakukannya akan mendapat perhatian begitu luas. Apalagi postingan-nya diunggah ulang oleh seorang content creator terkenal, Alexander Thian atau lebih dikenal dengan Amrazing.

Berkah Ramadhan, Belanja Bersama Difabel, Sebuah Inisiatif yang Menginspirasi

Awalnya, ia mengira mampu mengumpulkan setidaknya 10 lipstik dari kampanye yang dimulainya sejak 19 Juli hingga 19 Agustus 2018. Namun, kini ada lebih dari 50 paket lipstik dengan jumlah yang beragam telah dikirim ke rumahnya. Bahkan merek kosmetik ternama L'Oreal pun tertarik, dan berencana berkontribusi dengan memberikan 500 lipstik untuk kampanyenya itu.

Kisah Inspiratif Cristiano Ronaldo dari Masa Kecil yang Sulit Menuju Puncak Kejayaan

"Aku pikir harus jadi seseorang dulu untuk bisa bikin campaign, lalu sampai seminggu lalu, aku posting tanpa ada harapan apa-apa, tapi ternyata antusiasmenya tinggi sekali. Ini kan amanah ya dan aku enggak pernah punya target sampai seperti ini," kata Laninka saat dihubungi VIVA, Rabu, belum lama ini.

Tentu bukan tanpa alasan Laninka mengangkat kampanye 1000 Lipstick Untuk Difabel. Ia merasa selama ini, make-up telah mengubah banyak bagian dari hidupnya. Make-up membuatnya tampil lebih percaya diri, membuatnya mampu menerima diri seutuhnya. Hal inilah yang ingin ditularkan kepada semua teman-teman difabel lainnya.

"Karena cantik itu milik semuanya, semua berhak merasa cantik, semua berhak percaya diri, semua berhak merasa mampu dan percaya sama dirinya," kata dia.

Tapi nampaknya tidak semua orang sepakat dengan gagasan itu. Salah seorang warganet, mengritisi kampanyenya dengan menyebut semua yang dilakukannya tidak berguna, dan memintanya lebih fokus pada hak-hak difabel lainnya, seperti akses pendidikan dan kesehatan.

"Sebetulnya ini yang sedang aku lakukan dengan cara yang berbeda. Lewat ini, aku sedang mengenalkan hak-hak disabilitas ke mereka. Aku sedang berusaha mengenalkan dunia ini ke mereka, karena saat banyak yang care, ke depannya aku yakin banget Indonesia akan jadi tempat yang ramah untuk disabilitas," tutur Laninka.

Hingga hari ini, kiriman paket lipstik terus berdatangan ke rumahnya. Ia sendiri mengaku sedikit kewalahan untuk mengelolanya. Tapi hal itu tidak menyurutkan semangatnya untuk membagikan semua lipstik itu kepada teman-teman difabel. Bahkan ia berencana untuk menyambangi satu per satu panti untuk memberikan lipstik itu.

"Pasti akan memakan biaya dari segi transport, karenanya aku mungkin butuh donatur. Karena kalau hanya dikirimkan begitu saja, pesannya enggak sampai," kata dia.

Dia mengaku, ingin mengubah pola pikir standar cantik seorang. Menurutnya, semua wanita sama cantiknya, bagaimana pun kondisi fisiknya. "Aku merasa aku normal, enggak ngerasa kekurangan ketika kita bisa mencintai diri kita sendiri," ujar wanita berhijab ini. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya