Jangan Keluar dari Gedung Tinggi Saat Gempa Bumi Berlangsung

Emergency exit.
Sumber :
  • Pixabay/geralt

VIVA – Gempa bumi yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat pada Minggu malam, 6 Agustus 2018 kemarin turut dirasakan masyarakat yang berada di Bali dan sejumlah daerah di kawasan Jawa Timur.

Top Trending: 4 Perempuan Pernah Jadi Istri Ari Sigit, Jayabaya Ramal Kemunculan Gempa Besar

Seperti yang kita ketahui bahwa Bali dan Lombok banyak dipenuhi oleh gedung-gedung tinggi seperti apartemen, hotel, mal dan kantor. Nah, berada di gedung tinggi saat gempa bumi terjadi bisa menjadi pengalaman yang sangat menakutkan. Untuk itu, Anda wajib mengetahui apa yang harus dilakukan saat terjebak di dalam situasi tersebut.

Menurut, Kelly Martin, seorang ahli geofisika kelautan, ketika Anda berada di dalam gedung tinggi dan gempa bumi terjadi, jangan mencoba untuk meninggalkan gedung saat gempa bumi masih berlangsung.

Jayabaya Ramal Kemunculan Gempa Besar hingga Renggut Korban Jiwa, Begini Terjemahannya

"Saya baru akan memakai sepatu, mengambil tas dan meninggalkan gedung sampai ada inspeksi dan pemberitahuan bahwa gedung tersebut dalam kerusakan," ujar Martin, dikutip dari laman Forbes, Senin, 6 Agustus 2018.

Ia mengatakan, berada di luar dan jauh dari bangunan apapun saat terjadi gempa bumi adalah hal terbaik. Namun, berlari menyelamatkan diri di antara gedung-gedung dan bangunan tinggi saat gempa bumi adalah ide yang sangat buruk.

Jokowi Resmikan 147 Bangunan yang Direhabilitasi Pasca Gempa di Sulawesi Barat

Namun, jika Anda merasa tidak yakin untuk tetap berada di dalam gedung tinggi saat gempa bumi berlangsung, pertimbangkanlah hal-hal berikut sebelum memutuskan untuk keluar.

1. Berjalan atau berlari saat gempa bumi terjadi sangatlah berbahaya. Lantai atau tanah sedang berguncang. Sejumlah studi di Jepang menunjukkan, berjalan atau berlari, bahkan hanya tiga meter saat gempa bumi secara signifikan akan meningkatkan risiko cedera.

2. Berlindung di bawah meja adalah salah satunya cara untuk melindungi Anda dari benda-benda yang bisa berjatuhan karena gempa.

3. Saat pertama kali lantai atau tanah berguncang, Anda tak tahu seberapa besar gempa bumi tersebut akan terjadi. Jadi, jika Anda ingin pergi dari tempat ada berada, berarti Anda mengambil risiko terjatuh atau tertimpa benda.

4. Gempa bumi tidak berlangsung lama. Seberapa cepat Anda bisa meninggalkan gedung saat lantai atau tangga bergerak dan berguncang tanpa Anda bisa prediksi. Ditambah ada kemungkinan Anda tertimpa benda-benda yang berjatuhan saat berlari turun dan keluar dari gedung.

5. Benda-benda juga bisa berjatuhan di luar gedung juga. Jadi tidak sesederhana itu untuk meninggalkan gedung. Anda harus pergi jauh dari gedung dan bangunan sekitarnya. Material yang berjatuhan, seperti batu bata dan kaca bisa membunuh orang yang berada di luar saat gempa bumi.

6. Jika gedung kolaps atau ambruk, furnitur yang kuat atau bathtub dapat memberikan area yang memungkinkan Anda bertahan hidup sampai petugas tim SAR bisa menemukan Anda. Jika Anda mencoba untuk berjalan ke suatu tempat, kemungkiinan besar Anda tidak bisa menemukan benda untuk berlindung.

"Mungkin saja bergerak ke interior gedung atau tangga darurat adalah ide bagus, tapi tergantung pada gedungnya," ucap Martin.

Menurut dia, di Amerika Serikat dan Jepang, risiko terjatuh dan tertimpa benda-benda yang berjatuhan meningkat dengan pergi ke tangga darurat. Jadi, bertahan di tempat Anda dan cari benda yang bisa melindungi Anda adalah pilihan terbaik.

Jika gempa berhenti dan Anda yakin kondisi sudah aman, Anda bisa keluar dari gedung tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya