- Facebook Al-A'la Dzulfikar
VIVA – Seorang pria yang tengah berkunjung ke Surabaya, hampir tidak bisa menaiki sebuah bus lantaran tidak memiliki tiket. Bukan karena tidak memiliki uang, atau uang elektronik seperti halnya bus di Jakarta. Tapi ia tidak mempunyai sampah, yang merupakan tiket untuk bisa mengakses bus tersebut.
Hal ini diungkapkan oleh seorang pengguna Facebook bernama Al-A'la Dzulfikar, baru-baru ini. Dalam unggahannya, ia bercerita saat ingin berangkat dari Tunjungan Plaza menuju Terminal Bungur. Namun ia sempat tidak bisa masuk karena tidak memiliki sampah yang digunakan sebagai tiket untuk bus tersebut.
Ia mengatakan bahwa seorang petugas menjelaskan bahwa bus itu hanya bisa diakses dengan tiket yang ditukarkan dari sampah plastik yang dibawa.
"Saya langsung lemes. Apalagi malunya minta ampun. Semua mata memandang. Mungkin mereka antara penasaran sama kesal karena saya terlalu lama menahan bus," katanya.
Beruntung, ada seorang penumpang lainnya yang membantunya untuk memberikan tiketnya. Setelah naik dan berbicara dengan salah satu penumpang, ia baru tahu bahwa bus itu hanya bisa diakses dengan menukarkan botol atau gelas plastik.
Unggahannya itu kemudian menjadi viral. Unggahan itu telah dibagikan sebanyak 4.000 kali dan disukai lebih dari 5.000 kali.
Seperti diketahui, bus yang dikenal Suroboyo Bus merupakan komitmen pemerintah Surabaya untuk meminimalisir sampah plastik. Untuk bisa menaiki bus tersebut, penumpang cukup membawa tiga botol plastik ukuran 1,5 liter atau lima botol plastik ukuran 550 mililiter (ml), 10 gelas air mineral kemasan, kantong kresek, yang nantinya ditukarkan dengan tiket.
Penumpang dapat menukarkan sampah plastik itu di Bank Sampah yang telah ditunjuk. Selain itu, di setiap halte juga disediakan boks penukaran yang telah bekerja sama dengan Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau Kota Surabaya. Sampah yang telah ditukar akan diberi kartu setor sampah untuk selanjutnya diberikan tiket naik Suroboyo Bus.
Bus ini memiliki rute dari Terminal Purabaya di Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo, melintasi jalur utama Kota Surabaya, seperti Jalan Ahmad Yani, Jalan Wonokromo, Terminal Joyoboyo, Jalan Raya Darmo, Jalan Basuki Rahmat, Jalan Embong Malang, Jalan Blauran, Jalan Bubutan, Pasar Turi, Jalan Indrapura, dan Jalan Rajawali.
Sedangkan rute sebaliknya melewati Jembatan Merah, Jalan Pahlawan, Jalan Tunjungan, Jalan Panglima Sudirman, Jalan Urip Sumoharjo, Jalan Raya Darmo, Jalan Wonokromo, Jalan Ahmad Yani dan kembali ke Terminal Purabaya.
