Gelandangan Kekinian Pakai Barcode untuk Terima Sumbangan

Ilustrasi gelandangan di Inggris.
Sumber :
  • REUTERS

VIVA – Anda pasti sering menolak pengemis yang meminta-minta dengan alasan Anda tidak memiliki uang pecahan kecil. Belakangan, semakin banyak orang memang tidak lagi pergi keluar rumah dengan membawa uang tunai, bahkan recehan.

Warga Kian Resah Dengan Maraknya Pelacuran di Jalanan Kota Ini

Sebuah skema amal baru pun diharap bisa mengakhiri persoalan ini dengan memberikan pengemis atau gelandangan barcode sehingga masyarakat bisa menyumbang uang dengan ponsel mereka.

Dilansir dari laman Metro, yayasan amal Greater Change yang didukung oleh Oxford University Innovation dan Oxford's Said Business School, menciptakan inovasi ini. Pendiri yayasan Alex McCallion mengatakan kepada BBC bahwa lanyard untuk kode QR bisa mengatasi masalah sebagian besar warga Inggris yang bergantung pada kartu untuk melakukan pembayaran.

Serius Berpolitik, Verrell Bramasta Mau Belajar ke Inggris Dulu Sebelum Dilantik Jadi Anggota DPR

"Solusi yang kami keluarkan ini adalah memberikan mekanisme melalui ponsel Anda untuk pendanaan terbatas," ujar McCallion.

Ini 5 Sistem Pertahanan Udara Israel yang Bekerja Lembur Cegat Rudal Balistik Iran

Dia menambahkan, cara ini juga bisa membantu para tunawisma menabung untuk tujuan keuangan jangka panjang. Setiap gelandangan diberikan satu pekerja yang akan bersama-sama mengatur rekening mereka dan memastikan bahwa uangnya ditujukan untuk target yang disepakati.

Orang yang menyumbang juga bisa mempelajari lebih lanjut mengenai situasi penerima sumbangan. Meski demikian, beberapa orang masih belum nyaman dengan ide ini. Walaupun bisa bermanfaat bagi para tunawisma, cara ini melibatkan pemindaian seperti barang belanjaan dan melacak keberadaan mereka.

Selain itu, beberapa tunawisma akan dihukum jika menjadi terlalu bergantung atau memiliki kondisi yang dianggap kurang sesuai untuk mendapatkan bantuan, baik itu melalui aplikasi atau pekerja yang mengontrol pemasukan mereka.

“Sejujurnya, saya pikir itu agak aneh, saya tidak yakin dengan perbedaan yang akan dibuat. Ini seperti mengenakan tag anjing," kata seseorang kepada BBC.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya