Minat Jadi Pilot? Enggak Mudah, Begini Tahapannya

Ilustrasi pilot.
Sumber :
  • Pixabay/Zorgist

VIVA – Menjadi pilot atau pramugari adalah impian sebagian orang. Profesi ini menjadi menarik lantaran kesempatan untuk bisa menginjak beberapa kota atau negara tanpa mengeluarkan biaya.

Pilot Lempar Kendali ke Kopilot untuk Bantu Persalinan Ibu di Udara, Netizen: Keren!

Selain itu, penghasilan yang terbilang besar membuat profesi ini begitu menarik. Namun, untuk menjadi pilot atau pramugari diperlukan usaha dan kerja begitu keras. Maklum saja, minat masyarakat terhadap profesi ini begitu besar.

VIVA yang berkesempatan untuk mengunjungi Garuda Indonesia Training Center (GITC) di Kosambi, Jakarta Barat saat acara media visit mendapatkan informasi mengenai banyaknya tahapan untuk menjadi pilot. VP Training Development GITC, Martinus Kayadu menjelaskan bahwa untuk menjadi pilot, setidaknya ada sembilan tahapan seleksi yang mesti dijalani.

KNKT Beberkan Kronologi Pilot dan Co-Pilot Batik Air yang Tertidur saat Terbangkan Pesawat

Mereka lebih dahulu menjalani pendidikan penerbangan selama 1 hingga 1,5 tahun dan mendapatkan Commercial Pilot License with Instrument Rating (CPL/IR) dan Multi-Engine Pilot (MEL). Setelah itu, pria yang juga masih aktif sebagai pilot ini menyebut bahwa para pelamar bisa mengirimkan aplikasi lamaran ke operator penerbangan untuk menjalani serangkaian tes.

Beberapa tes itu, antara lain seleksi penimbangan berat dan tinggi badan. Ada pula seleksi tes untuk pengetahuan umum, tes bahasa Inggris, psikotes. Selanjutnya, tes latar belakang, kompetensi dan kesehatan.

Pengemudi Mobil Ini Disebut Punya Skill Nyetir Selevel Pilot

"Setelah itu, mereka masuk ke attitude menerbangkan pesawat meski mereka sudah punya dua sertifikat sebelumnya (CPL/IR dan Multi-Engine) selanjutnya, masuk tahapan akhir (pantauan akhir)," kata Capt. Martinus, Senin, 10 September 2018.

Pilot pesawat Garuda Indonesia.

Setelah melewati serangkaian tes dan dinyatakan lulus, para pilot akan menjalani pelatihan pilot selama kurang lebih lima bulan. Dalam pelatihan ini, para calon pilot akan menjalani serangkaian pelatihan sebelum akhirnya melakukan penerbangan perdananya.

Mereka pun harus menjalani beberapa kegiatan, di antaranya pelatihan untuk memahami sistem peralatan pesawat yang diberi nama Integrated Procedural Training (IPT), sebelum memulai praktik simulasi menjalankan pesawat.

Senior Manager General Support dan Facility GITC, Harry Herlambang menjelaskan bahwa setiap calon pilot yang berada di IPT wajib mengikuti 16 sesi pertemuan. Setiap sesi, sekitar 4 jam untuk mempelajari secara langsung sistem kerja pesawat.

"IPT pengenalan sistem, sambil menggerakkan. Sementara simulator, ya penggerakkan sudah manual full," ujarnya.

Setelah menjalani pelatihan, calon pilot akan menjalani sesi pelatihan simulasi penerbangn di ruang simulator. Di sini, ruang simulator hampir sama seperti IPT, hanya saja seluruh kontrolnya dilakukan secara manual. Artinya, calon pilot akan melatih kemampuannya untuk mengendarai pesawat secara nyata.

"Latihan per satu sesi itu 4 jam. Itu tergantung, untuk yang baru hire selama 1 tahun, sementara untuk perpanjang (atau pilot berpengalaman) 6 bulan sekali," kata Harry.

Bukan hanya pelatihan untuk pilot saja, GITC tersebut juga menjadi tempat untuk melakukan pelatihan bagi para pramugara dan pramugari. Beberapa pelatihan yang dilakukan, antara lain ground training dan flight training yang durasi pelatihannya memakan waktu tiga hingga empat bulan.

Pelatihan tersebut meliputi pelatihan cabine process, announcement dan service dialog. Selain itu, ada pula pelatihan greeting, cara berpenampilan hingga emergency saat situasi panik atau bencana.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya