Cerita Ibu Siti yang Sukses Bisnis Kuliner dari OK OCE

Ibu Siti dan putrinya yang sukses bisnis salad dari OK OCE
Sumber :
  • Viva.co.id/Isra Berlian

VIVA – Program One Kecamatan One Center of Entrepreneurship (OK OCE) yang merupakan program pemerintah DKI Jakarta di bawah pemerintahan Anis Baswedan dan Sandiaga Uno diketahui berdampak positif bagi para wirausahawan. 

Hal ini pun dirasakan oleh Siti Darnanti dan sang anak Galuh Permatasari yang memiliki usaha di bidang makanan sehat berupa salad.  Dirinya yang dihubungi melalui sambungan telepon pun bercerita bagaimana awal mula ia membangun bisnis ini. 

Siti mengutarakan bahwa usaha bisnisnya dimulai sejak tahun 2015, pada saat itu dia memilih usaha pesanan nasi tumpeng dan nasi boks. Hingga akhirnya pada tahun 2017 ia mulai merambah ke kuliner sehat lantaran mulai sadarnya masyarakat akan makanan sehat seperti salad sayur, salad buah dan spring roll.

"Saya lihat peluang orang yang pengin makanan sehat makin banyak, dan berawal dari anak saya (Galuh) yang suka salad," kata dia, Jumat 14 September 2018. 

Pemilik Dapur Ghaisyanie ini melanjutkan, bisnis makanan sehat ini dia lakukan setelah sang anak yang lulusan teknik pangan, mendapat tawaran pekerjaan di sebuah perusahaan makanan dengan tawaran gaji sebesar Rp7 juta. Mendengar kabar dari anaknya, dia justru berinisiatif mengajak sang anak untuk menekuni dunia bisnis. 

"Karena saya senang di bidang usaha, saya kepikiran kenapa uang segitu enggak buat produk makanan sendiri dan dipasarkan. Saat itu saya bilang ke anak saya, kalau usaha itu lebih cepat daripada kerja di suatu perusahaan dengan nominal tertentu. Anak saya setuju apalagi dia punya ilmu untuk itu, dan Alhamdulillah berkembang," kata dia. 

Meski berjalan lancar, namun diakui dia saat itu branding usahanya hanya berkutat di daerah Halim, Jakarta Timur saja. Hingga pada beberapa waktu lalu dirinya memutuskan untuk mengikuti program pelatihan kewirausahawan yang diinformasikan oleh pihak RT 09/RW 04 Komplek Skadron Halim yang merupakan tempat tinggalnya. 

Bermodalkan KK dan KTP dia pun mendaftar diri ke kecamatan untuk mengikuti program pelatihan OK OCE pada bulan april lalu. 

"Meski begitu saya merasa cara pemasaran, branding, label dan packaging sepertinya butuh ilmu dan waktu itu ada wadah OK OCE. Saya saat itu terpanggil 'jangan-jangan ada sesuatu yang bisa saya tangkap dari sana'," kata dia. 

Dia pun mengaku bersyukur selama program pelatihan kala itu dia mendapatkan ilmu bagaimana memajukan usahanya. Seperti sarana produksi, sanitasi hingga hal-hal sepele seperti kartu nama, packaging, dan cara memberikan kartu nama kepada konsumen. 

"Saat itu kami disediakan orang yang berpengalamanpada  setiap sesi. Kita diajarkan mulai dari hal yang besar hingga hal terkecil. Mulai dari desain kartu nama agar mudah dibaca, bagaimana cara memberikan kartu nama kepada pelanggan, tentang bagaimana packaging yang menarik," kata dia.

Meski sudah selesai menjalani program pelatihan, dirinya mengaku bahwa tim pendamping dari kecamatan tempat tinggalnya tetap menjalin komunikasi dengannya. Hal ini lantaran para pendampingnya ingin melihat kemajuan dari para peserta pelatihan OK OCE.

"Komunikasi tetap berjalan untuk konsultasi, sharing dari pendamping yang ditunjuk oleh kecamatan. Sekarang bahkan saya masih dikasih arahan dan pelajaran mengenai sarana produksi hingga sanitasi dll. Mereka juga memberikan saya informasi lokasi bazar di mana saja yang bisa didatangi untuk menjual dagangan saya," jelas dia.

Dia pun mengaku dengan adanya program ini memberikan dampak yang signifikan terhadap usahanya.

OK OCE Masi Ada dan Buka Pujasera di Pacitan, Sandia Uno Bangga

"Saya merasakan peningkatan kalau detailnya berapa saya belum tahu. Tapi saya merasakan mengalami peningkatan," kata dia. 

Dia pun merasakan dengan mengikuti program tersebut, mendapatkan ilmu yang bisa diterapkannya untuk usahanya itu. 

Atasi Masalah Bahan Pokok, Sandiaga Uno Gelar Sembako Murah di Masjid

"Ilmu itu kan manfaatnya enggak dalam jangka pendek buat saya. Saya terima kasih kepada OK OCE ilmu akan bermanfaat ke depannya," kata dia.

Kini dia telah memiliki cabang Dapur Ghaisyanie di RS Antariksa Halim, Mekarsari dan Jalan Alternatif Cibubur. Khusus untuk RS Antaraiksa Halim jam operasional berjualan salad-nya mulai hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 hingga pukul 14.00 WIB.

UMKM Baru di DKI Tembus 287.000, Anies Sebut Janji Politik Terlampaui
Pasar Tanah Abang (ilustrasi penjualan eceran).

Sederet Bisnis Menguntungkan Saat Bulan Ramadhan, Tertarik Mencoba?

Selain mencari pahala di bulan Ramadhan, kita sebagai umat Muslim juga masih bisa mencari rezeki, dengan memanfaatkan menjalani sebuah bisnis yang hasilnya menguntungkan.

img_title
VIVA.co.id
14 Februari 2023