Sudah Melek Teknologi, Begini Cara Bijak Orang Rimba Pakai Ponsel

Orang rimba di Bukit Duabelas National Park Jambi
Sumber :
  • instagram.com/butet_manurung

VIVA – Tak seperti orang perkotaan yang bisa dengan mudah menggunakan perangkat pintar mereka karena sinyal yang sudah tersebar rata, orang rimba di pedalaman Jambi memiliki cara unik untuk berkomunikasi.

Kisah Inspiratif Dhani, Dari Game Online Hingga Jadi Sensasi di TikTok

Tapi jangan berpikir bahwa orang rimba itu kuno dan tak mengenal teknologi. Kenyataannya, tak cuma sudah mengenal teknologi seperti telepon selular (ponsel), namun mereka juga bisa menggunakannya.

"Mereka (orang rimba di Jambi) aware, teknologi handphone mereka punya, tapi enggak semua, sinyal juga sudah ada," kata pendiri Sakola Rimba, Butet Manurung di Jakarta, belum lama ini.

Biadab! Anak Durhaka di Cengkareng Ini Tega Bacok Ibu Kandungnya gegara Ponsel

Namun karena sinyalnya sulit, dia menceritakan bahwa untuk mengirim pesan, orang rimba kadang naik ke bukit dan memanjat pohon.

"Jadi ada handphone yang digantung di atas pohon, (kalau ada pesan masuk) turunin lagi, kirim (orang) ke atas, ada yang manjat," ujar pemilik nama asli Saur Marlina Manurung ini.

Tak Dibelikan Ponsel, Pemuda Ini Nekat Panjat Tower PDAM Coba Bunuh Diri

Butet yang sudah lebih dari 19 tahun berinteraksi dengan orang rimba mengatakan, mereka menggunakan teknologi dengan sangat bijak. Bahkan beberapa wilayah adat memiliki aturan khusus tentang penggunaan ponsel.

"Itu mereka gunakan seperlunya. Ada kelompok yang sampai peraturan adatnya mengenai handphone ada. Perempuan di rimba enggak boleh difoto, difilmin, enggak boleh disebutkan namanya ke orang lain. Jadi mereka enggak akan pakai handphone sembarangan," tuturnya.

Tak hanya ponsel yang digunakan dengan bijak dan sesuai kebutuhan, beberapa muridnya ada yang menggunakan motor sebagai alat transportasi yang memudahkan mereka berpindah tempat. Selain itu, motor  juga digunakan untuk membawa hasil hutan.

"Mereka tahu teknologi seharusnya bisa mempermudah hidup tapi jangan sampai merugikan, jangan sampai merusak adat. Menurut aku, mereka mendapat pendidikan selama ini untuk mem-filter pengaruh-pengaruh baru dari luar," ucap wanita 46 tahun itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya