Nasib Tragis 5 Wanita Pasangan Pemimpin Sadis Dunia

Adolf Hitler dan Eva Braun
Sumber :
  • instagram.com/booboodigital

VIVA – Menjadi pemimpin merupakan pekerjaan sulit. Dan tak semua pemimpin menjadi pemimpin yang baik untuk rakyatnya.

8 Aturan Aneh yang Harus Dituruti Istri Kim Jong-un, Ri Sol-ju

Beberapa bahkan menjadi diktator yang sadis. Lalu bagaimana dengan nasib istri atau pasangan pemimpin tersebut. Berikut ini, nasib lima pasangan pemimpin sadis di dunia, seperti dilansir dari Ranker.

1. Eva Braun (istri Adolf Hilter)

Korut Rayakan Ulang Tahun ke-80 Kim Jong Il Tanpa Parade Militer

Braun bertemu dengan Hitler pada tahun 1929, ketika dia berusia 17 tahun, sedangkan Hitler berusia 42 tahun. Tidak diketahui, kapan mereka mulai berkencan. Namun setelah 16 tahun hubungan mereka, Braun pernah mencoba melakukan upaya bunuh diri sebanyak dua kali. Hal itu dilaporkan untuk menarik perhatian Hitler dan untuk membuat pemimpin Nazi Jerman itu lebih dekat dengannya.

Donald Trump Ambil Surat Cinta Kim Jong Un dari Gedung Putih

Kendati demikian, Hitler tidak suka tampil dengan Braun di depan publik. Dia menyakini terlihat mesra di depan umum bisa menurunkan citranya sebagai seorang pemimpin yang tangguh. Pada tahun 1945, ketika pasukan sekutu menyerbu bunkernya di Berlin, Braun dan Hitler menikah. Kemudian, mereka mengunci diri mereka di sebuah ruangan dan mengakhiri hidup bersama.

2. Ko Young Hee (istri Kim Jong-il)

Ko Young Hee adalah satu dari empat wanita yang memiliki hubungan dengan Kim Jong-il. Dia merupakan ibunda pemimpin Korea Utara saat ini, Kim Jong-un. Terlepas dari identitasnya yang dirahasiakan, Ko Young Hee diyakini memiliki pengaruh besar atas suaminya yang diktator.

Dia sering memberikan nasihat tentang masalah politik. Namun Ko Young Hee meninggal pada 2004 karena komplikasi yang berkaitan dengan kanker payudara.

3. Nadezhda Alliluyeva (istri Joseph Stalin)

Alliluyeva kali pertama bertemu Stalin ketika berusia 16 tahun. Dia dan Stalin menikah pada tahun 1919, saat berusia 18 tahun. Namun pernikahan mereka tak berjalan harmonis karena Stalin sangat kasar.

Alliluyeva dilaporkan juga menderita sakit kepala parah dan kekerasan, sehingga mendorongnya melakukan bunuh diri pada tahun 1932 ketika usianya 39 tahun. Namun sebuah film dokumenter tahun 2005 menyajikan bukti bahwa istri mantan pemimpin Uni Soviet itu sebenarnya dibunuh, kemungkinan oleh suaminya sendiri karena mengkritik kebijakannya saat pesta di malam kematiannya.  

4. Khieu Ponnary (istri Pol Pot)

Ponnary mungkin akan menjadi seorang guru jika tak bertemu dengan Saloth Sar yang kemudian dikenal sebagai Pol Pot. Setelah berhasil mengambil alih kekuasaan Kamboja pada tahun 1975, Pol Pot menunjuk Ponnary sebagai Menteri Urusan Sosial.

Namun saat itu, kesehatan mental Ponnary sudah mulai memburuk. Akibatnya, pemimpin Khmer Merah itu menceraikannya pada tahun 1979 dan menikah dengan wanita lain. Sementara setelah kekuasaan Pol Pot jatuh, pada tahun 1996, Ponnary mendapat amnesti dari pemerintah Kamboja. Dia mendapatkan perawatan hingga kematiannya pada tahun 2003.

5. Clara Petacci (pasangan Benito Mussolini)

Meski mantan Perdana Menteri Italia ini sudah memiliki istri dan banyak wanita simpanan, namun Clara yang berada di sampingnya ketika kelompok perlawanan Italia menangkap pemimpin Fasis Italia itu pada tahun 1945. Clara sudah menjadi simpanan Mussolini selama 14 tahun sejak usia 19 tahun.

Setelah keduanya dieksekusi dengan cara ditembak mati pada tahun 1945, tubuh mereka digantung terbalik di tengah kota Milan. Mayat tersebut diludahi dan dilempari dengan batu oleh orang-orang yang berkumpul di sana.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya