Porn Star Bocorkan 7 Fakta di Balik Film Panas

Ilustrasi payudara.
Sumber :
  • pexels

VIVA – Memang, sih, tidak semua yang ditampilkan dalam film panas adalah realita. Tapi tetap saja seluk beluk film yang satu itu memancing rasa penasaran.

Terpopuler: Negara Tanpa Malam hingga Olahraga Ringan Setelah Lebaran

Rachel Starr, porn star berusia 33 tahun dari Texas telah membintangi ratusan film panas sejak tahun 2007. Kali ini ia membocorkan fakta di balik pembuatan film porno, dilansir dari Popsugar.com.

1. Diatur secara profesional

Suka Pake Viagra Biar Genjreng di Ranjang? Hati-hati, Bisa Mengancam Jiwa

Siapa sangka syuting film porno diatur dalam regulasi ketat yang mewajibkan legalitas dan kesehatan seksual para pemainnya. "Kami harus menandatangani kontrak persetujuan bahwa film akan muncul dalam situs dewasa, siapa partner kami yang sudah diperiksa dengan detail kondisi kesehatannya. Ada banyak checklist yang harus disetujui, bukan hanya sekedar muncul di lokasi lalu beradegan seks. Semuanya serba diatur," kata Rachel.

2. Tidak ada fluffers

Hati-hati, 7 Dosa Bikin Pasangan Ogah Bercinta

Anda mungkin pernah dengar tentang fluffers atau seseorang yang khusus bertugas untuk membuat pemain film porno tetap terangsang sepanjang syuting. Rachel menyangkal anggapan itu, "Anda sendiri lah talent-nya jadi Anda bertanggungjawab menempatkan pikiran dan tubuh untuk bekerja dan mematuhi perintah sutradara. Jadi meskipun saya bekerja dengan seorang pria, bukan tanggung jawab saya untuk membuatnya terangsang. Ketika kamera siap merekam, kami harus siap beraksi."

Rachel Starr, seorang bintang film dewasa.

Rachell Starr

3. Bisa menolak calon partner

Rachel harus tahu siapa calon partnernya dua minggu atau sebulan sebelum memulai syuting. Bahkan para pemain bisa punya daftar blacklist partnernya dalam film. Rachel menjelaskan, "Kalau ada seseorang yang tidak ingin dijadikan partner, kami bisa menolak untuk bekerja bareng mereka. Info blacklist hanya diketahui oleh sutradara dan sifatnya rahasia. Kami tidak harus bekerja dengan orang yang tidak disukai."

4. Keadaan syuting yang tak nyaman

Kadang Rachel syuting dalam cuaca tak bersahabat, "Saya pernah merasa sangat tersiksa saat syuting di gurun Mojave. Saat itu panasnya mencapai 110 derajat dan saya bersimbah keringat. Tapi tidak boleh ada setitik keringat pun saat kamera merekam, sehingga kru bolak-balik menyeka tubuh saya dengan handuk. Sebaliknya saat kami syuting di luar ruang saat musim dingin, butuh berjam-jam untuk memfilmkan satu adegan."

5. Seorang pemain bisa membintangi 150 film setahun

Setelah berkiprah selama 10 tahun, Rachel secara rutin membintangi 20 hingga 30 film per tahun, jumlah itu termasuk sedikit. Sebagian besar bintang porno yang tengah membangun karier bisa membintangi 50 hingga 60 film per-tahun. Bagi yang ingin ngetop dengan cepat, beberapa membintangi 100 hingga 150 film per tahun. Selain syuting, para pemain juga harus melakukan tur untuk mempromosikan dirinya.

6. Syuting bisa menghabiskan beberapa hari

Rachel membedakan antara film 'gonzo' (film pendek) dengan feature film. Durasi gonzo hanya sekitar sepuluh menit, jadi hanya membutuhkan satu hari penuh untuk pembuatannya. Sedangkan feature film seperti film pada umumnya, memerlukan lokasi syuting dan kostum. Dibutuhkan plot cerita dan naskah yang lebih panjang dibanding gonzo.

7. Beberapa scene orgasme ternyata sungguhan

Tentu saja tak mudah memastikan apakah orgasme yang ditunjukkan oleh artis dan aktor merupakan sungguhan. Hanya sekitar 25 persen wanita yang bisa orgasme hanya melalui penetrasi, begitu pun dengan aktris porno. Sang aktris akan diuntungkan jika naskah melibatkan aksi rangsangan, yang membantunya mencapai orgasme. Bagi Rachel sendiri, dia mengaku sebagian besar ia benar-benar mencapai klimaks dalam film yang dibintanginya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya