Studi: Bapak Rumah Tangga Bisa Bikin Perempuan Berkarier Lebih Tinggi
- Pixabay/ myphotojourneys
VIVA – Dalam kultur masyarakat Indonesia, atau mungkin juga dunia, peran laki-laki seringkali dilekatkan sebagai pencari nafkah, sementara perempuan menjadi ibu rumah tangga. Masih sangat jarang rumah tangga yang memiliki peran sebaliknya.
Padahal, menurut sebuah studi terbaru di University of Arizona, dilansir dari New York Post, bapak rumah tangga dapat menginspirasi perempuan muda untuk mencapai tujuan karier yang lebih tinggi.
Ketika perempuan muda percaya lebih banyak pria menjadi ayah yang tinggal di rumah, ada kemungkinan lebih besar mereka membayangkan diri mereka sebagai pencari nafkah utama bagi keluarga masa depan mereka, kata para peneliti.
Di sisi lain, ketika mereka berpikir peran laki-laki dalam masyarakat tidak berubah, mereka lebih cenderung menganggap diri mereka ditakdirkan untuk hidup dengan pengasuhan primer.
“Ini menunjukkan bagaimana pilihan peran perempuan bergantung pada harapan mereka terhadap pasangan laki-laki masa depan mereka,” kata pemimpin penulis studi Alyssa Croft, asisten profesor di departemen psikologi UA.
Croft mengatakan, harapan itu bisa berimplikasi pada apa yang perempuan mau dan mampu lakukan dalam kehidupan mereka sendiri. Hingga saat ini jumlah pasti ayah yang tinggal di rumah sulit untuk ditentukan.
Data terbaru ditemukan dari laporan Pew Research 2013, yang menemukan bahwa 2 juta ayah Amerika dengan anak-anak yang tidak bekerja di luar rumah. Tapi, seperti yang Forbes tunjukkan, ini tidak membuktikan bahwa mereka juga mengasuh anak anak.