Tanpa Makan, Pria Ini Bertahan Hidup dengan Udara dan Sinar Matahari

Khai Ho
Sumber :
  • YouTube

VIVA – Seorang pria asal Inggris membuat heboh setelah mengklaim ia mampu bertahan hidup hanya dengan udara dan sinar matahari. Pria 38 tahun dari Birkenhead, Inggris ini menyebut dirinya sebagai breatharian.

Alasan Yordania dan Arab Saudi Justru Bantu Israel Lawan Serangan Udara Iran

Breatharian adalah orang yang memiliki konsep hidup tanpa makan dan minum, namun hanya mengandalkan udara dan sinar matahari sebagai energi. Khai Ho, yang sehari-hari berprofesi sebagai pengantar pizza mengatakan, dia tidak pernah merasa lapar. Bahkan, berkat dedikasinya pada meditasi Hindu, Ho dapat bertahan tanpa makanan sama sekali.

Ia disebut memiliki kemampuan untuk menyerap semua nutrisi yang diperlukan untuk bertahan hidup melalui udara dan sinar matahari. Ho mengaku kadang-kadang ia makan permen mint atau permen karet karena mulutnya cenderung menjadi pahit akibat dari gaya hidupnya yang ekstrem. Kendati demikian, berat tubuhnya normal, yakni 82,5 kilogram.

Hari Kedua Pasca-Libur Lebaran, Kualitas Udara di Jakarta Terburuk Kelima di Dunia

"Ini membantu saya menjadi lebih sadar dalam hidup, lebih sadar dengan lingkungan saya dan menjadi lebih energik. Saya merasa luar biasa, saya merasakan begitu banyak energi yang dapat saya gunakan untuk bekerja mengantarkan pizza," kata Ho seperti dilansir dari Nextshark.

Dia bahkan mengklaim hal itu dapat membantu menyembuhkan masalah medis. Meski banyak orang bingung bagaimana ia tetap sehat, Ho justru punya pertanyaan sebaliknya.

Mereda, Israel Buka Kembali Ruang Udara Setelah Dibombardir Iran

"Orang-orang berpikir, 'bagaimana saya melakukannya?' Ini seperti saya berpikir, 'bagaimana Anda melakukannya, dengan makan dan minum dan bekerja?' Saya akan merasa lelah saat makan karena saya tidak merasakan kelaparan. Saya selalu merasa energik," tuturnya.

Breatharianism atau inedia, berakar pada filsafat Hindu kuno. Praktisi percaya bahwa prana, kekuatan hidup yang penting dalam agama Hindu, cukup untuk mempertahankan kehidupan manusia, dan sinar matahari itu adalah sumber utama prana.

Meskipun praktik breatharianism masih berlanjut hingga kini (seringkali memberikan konsekuensi kematian), itu dianggap mayoritas orang sebagai pseudosains (pengetahuan, keyakinan atau praktik yang diklaim ilmiah tapi tidak mengikuti metode ilmiah) yang berbahaya.(nsa)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya