Serunya Perayaan Jelang Natal ala Masyarakat Meksiko

Perayaan jelang Natal ala Meksiko
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bimo Aria

VIVA – Perayaan malam Natal bagi warga Meksiko bukan sekadar perayaan keagamaan, tapi lebih kental akan nuansa kebudayaan dari masyarakat lokal. VIVA berkesempatan untuk menyaksikan rangkaian perayaan Natal di Kedutaan Besar Meksiko di Taman Patra, Kuningan Jakarta Selatan, Kamis malam, 13 Desember 2018.

Penyebaran Narkoba Jenis Fentanil Jadi Ancaman Global

Seperti halnya perayaan Natal di tempat asalnya, salah satu perayaan penting bagi warga Meksiko ialah Posadas. Kata Posadas berarti penginapan atau tempat berteduh. Tradisi ini menghidupkan kisah Maria dan Joseph ketika mencari tempat tinggal selama perjalanan mereka ke Bethlehem.

Menurut Duta Besar Meksiko untuk Indonesia, Armando G. Alvarez, Posadas diadakan di Meksiko pada setiap sembilan malam menjelang Natal, dari 16 hingga 24 Desember. Waktu ini mewakili sembilan hari, yang menurut tradisi berlangsung perjalanan ke Bethlehem.

10 Kota Paling Berbahaya di Dunia Bagi Wisatawan, Mayoritas Benua Merah

Perayaan dimulai dengan prosesi di mana para peserta memegang lilin dan menyanyikan lagu-lagu Natal.

Setelah itu, acara dilanjutkan pertunjukan dengan Pastorela Meksiko. Drama ini berasal dari masa kolonial Meksiko ketika para misionaris Katolik menggunakan drama itu untuk menyebarkan agama Kristen. Selain drama, pertunjukan Pastorela diisi dengan nyanyian yang biasanya berbahasa Spanyol.

Kabar Mengejutkan Datang dari BYD

"Pertunjukan ini juga disebut Herod Deceived, dan ini adalah cerita komik dan kontemporer yang terinspirasi dari narasi yang dikenal sebagai Injil Mathews," kata Armando.

Salah satu perayaan terakhir yang juga paling ditunggu-tunggu ialah permainan Pinata. Biasanya, berbentuk sebuah guci dari tanah liat atau kertas yang dihiasi menarik dan diisi dengan buah, permen serta mainan.

Perayaan jelang Natal ala Meksiko

"Pinata tradisional memiliki tujuh poin, mewakili tujuh dosa mematikan dari agama Katolik: kerakusan, keserakahan, kemalasan, kemarahan, iri hati, nafsu, dan kesombongan," kata Armandi

Pinata ini kemudian dihancurkan dengan tongkat yang mewakili kekuatan Tuhan oleh seseorang yang mengenakan penutup mata -mewakili iman- di atas matanya. Ketika Pinata rusak, artinya semua dosa dihapuskan. Kemudian permen, buah mainan menghujani orang yang memecahkan Pinata. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya