Jadikan Valentine Momen Tepat untuk Lebih Mencintai Lingkungan

Snack sehat, keripik kelapa.
Sumber :
  • VIVA/Shalli Syartiqa

VIVA – Hari Valentine selalu menjadi momen yang tepat untuk mengungkapkan rasa cinta pada pasangan, keluarga, sahabat dan orang terkasih. Meski begitu, Hari Kasih Sayang juga bisa Anda jadikan momen untuk mencintai bumi dan alam sekitar, dengan berpartisipasi dalam usaha pelestarian alam.

Membudayakan Gaya Hidup Ramah Lingkungan dengan Panel Surya

Seperti yang dilakukan Love & O2 bersama The FoodHall, mengampanyekan peduli pelestarian dan lingkungan dalam acara bertajuk Lovetacular.

Seperti diketahui, Love & 02 merupakan gerakan peduli pada pelestarian alam dan lingkungan yang digagas langsung oleh desainer perhiasan, Delia von Reuti. Lewat gagasan Love & 02 ini, Delia berharap dapat mewujudkan mimpinya untuk mendonasikan 2.500 hektare  (ha) lahan pribadi di Muara Teweh, Kalimantan Tengah untuk konservasi taman hutan hujan tropis pertama di Indonesia yang nantinya bisa dinikmati oleh generasi berikut.

Merawat kulit dari Bahan Vegan

"Lovetacular, The Foodhall berkolaborasi, pesan kami adalah apa yang kami butuhkan adalah cinta. Spa yang kami butuhkan adalah oksigen," kata Kayla von Reuti selaku Co-Founder Love & 02 di The Foodhall, Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Februari 2019.

Lovetacular mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga hutan tropis Indonesia dengan cara menjual 1 t-shirt for 1 tree dan Photo Exhibition Love & 02. Dari hasil penjualan, keuntungan yang didapat disumbangkan langsung untuk penanaman dan pelestarian konservasi hutan Indonesia.

Inovasi Ramah Lingkungan Bridgestone Tak Hanya Ban Kendaraan

Di hari yang sama, Love & 02 pun meluncurkan produk snack sehat berupa keripik kelapa dan granola yang dibuat dengan memberdayakan masyarakat yang tinggal di Desa Tabanan, Bali.

"Kita mulai dengan hidup sehat, jadi kita membuat camilan yang sehat. Jadi saya bukan hanya sehat, tetapi juga membuat perubahan. Hal-hal kecil ini dapat membuat perubahan," ujar Kayla.

Ia juga mengatakan bahwa pihaknya terus mengeksplorasi untuk menemukan produk buatan masyarakat di berbagai daerah, yang dapat dikembangkan sehingga memiliki daya jual yang tinggi. Ini ditujukan untuk membantu pelestarian hutan dan juga membuka kesempatan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

"Kami juga membuat beberapa sabun dan kosmetik. Banyak merek kosmetik di Bali yang alami, tapi bahan-bahannya ada banyak yang kita tidak ketahui. Kami mau membuat berbagai macam sabun dan kosmetik yang masyarakat tahu betul bahan dasarnya. Dan yang pasti aman dipakai," ucapnya.

Untuk kemasan seluruh produknya, Kayla dan tim menggunakan 100 persen bahan biodegradable (proses di mana bahan organik bisa dihancurkan oleh enzim yang dihasilkan oleh organisme hidup).

"Packaging-nya 100 persen biodegradable, bahan-bahannya 100 persen dari Indonesia. Kalau enggak, dari Asia. Kita mau ??mempromosikan bahan lokal. Karena mau menunjukkan kalau kita tidak punya produk tambahan. Hal utama kami adalah 100 persen alami dan tidak ada limbah," katanya. (rna)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya