Ekstrem! Wanita Ingin Buat Tas dari Kulit Kakinya yang Diamputasi

Ilustrasi isi tas wanita
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA – Seorang wanita yang akan segera menjalani amputasi kaki punya keinginan menjadikan kulitnya sebuah tas tangan.

Alami Diabetes hingga Kehilangan Satu Kaki, Suty Karno Sempat Tidak Suka Minum Air Putih

Wanita bernama Joan asal Manchester yang berusia 55 tahun itu mengalami penyakit arteri periferal. Akibat dari kondisi ini, kaki kiri bagian bawahnya harus diangkat. Namun, daripada menjadikan kakinya sampah medis, Joan kini tengah mencari desainer yang bersedia mewujudkan mimpinya.

Dia mengajukan niatnya itu ke situs Sewport.com yang memiliki mock up desain yang potensial untuk tas tangannya. Ia berharap bisa menghubungi desainer yang bersedia menciptakan tas dari kulit manusia.

Geger, Pria Bayar Orang Untuk Potong Kakinya dengan Alasan Nyeleneh Ini

Dilansir dari laman Metro, Joan memiliki bujet 3.000 poundsterling atau sekitar Rp55 juta untuk mewujudkan aksesori dambaannya itu, ia menginginkan sebuah tas berukuran medium dengan tali pendek.

"Saya tahu ini sedikit aneh dan menjijikan, dan sebagian berpikir saya gila. Tapi, ini kaki saya dan saya tidak bisa membayangkan kaki ini membusuk di suatu tempat. Ini bagian dari saya dan saya ingin menyimpannya," ujar Joan dalam pernyataannya.

Miris, Lebih dari 10 Anak di Gaza Harus Kehilangan Kaki Akibat Serangan Israel

Desain tas dari kulit kaki Joan. Foto dok. metro.uk

Para ahli di Sewport.com pun tertarik menemukan desainer yang sesuai dengan keinginan Joan. Di situs itu mereka menuliskan komentar, "Terungkap kalau dia menghubungi kami setelah melihat permintaan dari seorang wanita yang ingin membuat gaun dari rambut ibunya. Joan terinspiraai untuk melakukan hal serupa. Sebelum kau mengatakan, 'Ih, menjijikan!', kami telah berbicara dengan wanita itu dan alasan di baliknya sebenarnya sangat dipahami dan sangat personal."

Joan hanya tidak bisa menerima gagasan sampah medis, yakni bagian tubuh manusia yang dibuang tanpa basa-basi. Dia akan melakukan apa pun yang dia bisa untuk menghentikan hal itu terjadi pada kakinya.

"Saya tidak tahu apakah ini masuk akal, tapi aku berpikir kalau kita bisa menggunakan kulit binatang untuk garmen dan aksesoris, maka kenapa hal sama tidak bisa dilakukan dengan kulit kita. Pasti, ada seseorang di luar sana yang bisa mengaplikasikan metode sama," kata Joan.

Meski Joan berpikir orang menganggapnya menjijikan, tapi ada orang-orang yang menyimpan tali pusar bayinya atau keluarga yang menyimpan abu jenazah saudaranya, jadi hal tersebut tidaklah terlalu aneh baginya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya