Kisah Perjalanan Diego-Marlies Bersepeda dari Belanda ke Jakarta

Diego-Marlies bersepeda dari Belanda ke Jakarta
Sumber :
  • Instagram/@Everything in between

VIVA – Mengayuh sepeda menempuh jarak 12.000 kilometer dan melintasi 23 negara mungkin menjadi perjalanan nekat yang penuh bahaya yang dilalui pasangan Diego Yanuar dan Marlies Fennema. Namun, demi mendapat jawaban mengenai kegelisahan mereka tentang makna hidup, perjalanan menantang itu pun dilakukan.

6 Olahraga Aman saat Menjalankan Puasa Ramadan

Dalam waktu 11 bulan, keduanya berhasil sampai di Jakarta dengan sepeda yang dikayuh dari kota Nijmegen, Belanda. Memang bukan perjalanan yang mudah, tapi akhirnya mereka bisa menemukan titik terang dari pertanyaan yang mengusik mereka selama ini.

Perjalanan menantang ini memang tidak mudah, karenanya Diego dan Marlies butuh waktu dua tahun untuk mempersiapkan segalanya. Mereka rela menyisihkan penghasilan demi mewujudkan perjalanan mereka. Pada Februari 2018, perjalanan itu akhirnya dimulai.

Nasrullah Bersepeda dari Purwokerjo Demi Hadiri Kampanye Akbar AMIN di JIS
AHY Ungkap Isi Pembicaraan saat Gowes dan Sarapan Gudeg Bareng Jokowi di Yogyakarta

"Kami belajar dari setiap prosesnya, dari berpikir mau makan apa, jalan mana yang harus kami tempuh, di mana harus tidur. Ketika kami menemukannya, itu membuat kami bahagia," ujar Marlies saat pembukaan pameran Everythibg in Between di Kopi Kalyan, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2019.

Dari hal sederhana itulah, Marlies dan Diego akhirnya menyadari bahwa hal-hal paling dasar itu yang sebenarnya mendatangkan kebahagiaan. Mereka pun berkesimpulan bahwa perjalanan mereka bukan soal seberapa jauh mereka mengayuh sepeda atau menemukan tempat-tempat indah di dunia, melainkan bagaimana mereka bisa melakukan hal gila dan mempererat ikatan di antara mereka.

Tak hanya itu, hampir setahun berada di jalan tentu menciptakan banyak pengalaman tak ternilai. Misalnya, saat Diego bersepeda di Turki dan ada kawanan burung yang terbang beriringan dengannya. Dari situ Diego tersadarkan bahwa betapa bahagianya burung-burung yang bisa hidup bebas. Hal itu membuatnya lebih menghargai kebebasan.

Dari hal-hal menyentuh seperti itu, Diego dan Marlies pun membuat komitmen bahwa perjalanan ini harus didedikasikan untuk sesama. Bukan hanya kepada manusia, tapi juga anak-anak, alam, dan hewan.

Setiap momen yang mereka abadikan dan dibagi melalui media sosial, dirangkum ke dalam sebuah pameran bertajuk Everything in Between. Pameran ini memperlihatkan tak hanya foto-foto perjalanan, tapi juga semua perlengkapan yang mereka pakai selama perjalanan, mulai dari gear sepeda, alat masak dan makan, hingga tenda.

Tak sekadar berbagi cerita, perjalanan Diego dan Marlies juga bertujuan untuk menggalang dana yang akan disumbangkan kepada Lestari Sayang Anak, Jakarta Animal Aid Network, dan Kebun Kumara.

"Semoga semua yang datang ke pameran ini akan lebih berpikir dalam mengambil keputusan. Berpikir mengenai ciptaan Tuhan yang lain yang sering kita lupakan; binatang dan alam," ucap Diego.

Pameran Everything in Between digelar di Kopi Kalyan Barito dari tanggal 12-24 Maret 2019. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya