- VIVA/Bimo Aria Fundrika
VIVA – Bicara soal Jakarta tentu tak bisa lepas dari Betawi dengan segala kebudayaannya. Mulai dari Ondel-ondel, Tari Topeng, kerak telor hingga dodol Betawi, tetapi kian hari makin sulit untuk menemukan hasil budaya tersebut.
Keberadaannya pun semakin terpinggirkan seiring dengan kemajuan zaman. Namun, bagi yang ingin mencari segala hal yang berkaitan dengan Betawi kini lebih mudah. Sejak tanggal 4 Maret 2019 hingga tanggal 30 Maret 2019 mendatang, beberapa mal seperti Gajah Mada Plaza, , Pejaten Village, Plaza Semanggi, Lippo Mall Puri, Pluit Village, Lippo Mall Kemang akan menampilkan keragaman budaya Betawi yang bertajuk ‘Betawi Rame-rame’.
Gelaran ini akan diramaikan dengan segala bentuk kebudayaan Betawi, di antaranya fashion show busana tradisional dan pengantin khas Betawi, Gambang Kromong, Tanjidor, upacara tradisi pernikahan Betawi, Ondel-ondel hingga Lenong Bocah. Selain itu, ada juga kuliner khas Betawi, mulai dari dodol Betawi, ketoprak, kerak telur hingga asinan Betawi.
"Ini kami adakan untuk melestarikan budaya Indonesia dengan mengajak para pengunjung untuk menikmati kembali kekayaan budaya Indonesia, khususnya generasi muda untuk tetap mengagumi dan melestarikan kekayaan serta tradisi-tradisi yang ada," ucap Head of Marketing Lippo Malls Indonesia, Lilies Surjono dalam keterangannya, Senin, 25 Maret 2019.
Ia juga menambahkan, rangkaian kegiatan ini juga menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki kekayaan budaya yang beragam dan berbeda-beda.
"Keberagaman ini menjadikan Indonesia kaya akan budaya dan kita tetap harus menjaga setiap budaya tanpa melihat perbedaan dari mana budaya ini berasal," kata dia.
Tidak hanya di wilayah DKI Jakarta, berbagai mal lainnya juga mengadakan hal serupa seperti di wilayah Sumatera Utara yang mengusung tema ‘Sumut Heritage’, wilayah Jawa Timur yang mengusung tema ‘The Rise of East Java Treasure’, wilayah Banten dan Tangerang dengan tema ‘Banten Heritage’. (rna)
Lembaga Adat dan Kebudayaan Betawi Didorong Masuk dalam Revisi UU 29/2007
Salah satu harapannya untuk menjaga eksistensi Betawi serta membangun ketahanan budaya. Selain itu, penting juga memperhatikan sumber daya masyarakat Betawi.
