- Pixabay/ DizzyRoseblade
VIVA – Bagaimana meletakkan tisu toilet seringkali menjadi perdebatan bagi beberapa orang. Haruskah ujung tisu menggantung di atas gulungan atau diselipkan di bawahnya?
Akhirnya, ditemukan jawaban yang dipatenkan oleh pebisnis asal New York, Seth Wheeler pada tahun 1891. Diyakini sebagai penemu tisu toilet di Amerika, Wheeler mematenkan tisu berlubang pertama di tahun 1871.
Dikutip dari laman Reader's Digest, dia juga meluncurkan Albany Perforated Wrapping Paper Company miliknya pada tahun 1977 atau dua tahun sebelum Scott bersaudara meluncurkan merek terkenal pertama mereka.
Wheeler mengumpulkan lusinan paten hingga tahun 1920-an, termasuk paten untuk tisu toilet yang dikerutkan menjadi pola hias dan bantalan dada sekali pakai yang dimaksudkan untuk menggantikan korset mahal.
Kendati demikian, penemuan terbesarnya adalah desain gulungan pada tahun 1891. Desain tisu gulung itu kini menjadi perlengkapan yang ilustrasi patennya menyelesaikan masalah ujung tisu harus di atas gulungan atau di bawah.
Dan jawabannya adalah di atas. Tidak mengherankan karena diperkirakan 70 persen pengguna tisu toilet yang memilih posisi ini menurut Cnet.com. Para pendukung posisi ini mengatakan ujung tisu di atas gulungan memberikan akses lebih mudah dan meminimalkan risiko terkumpulnya bakteri karena bersentuhan dengan dinding.
Sedangkan 30 persen yang memilih ujung tisu terselip di bawah mengatakan bahwa posisi ini memberikan penampilan yang lebih rapi. Selain itu, membuat tisu tidak mudah dimainkan oleh binatang peliharaan. (ase)
