Kisah Mengharukan Mahasiswa Miskin Selalu Dapat Porsi Besar Makanan

Mie babi
Sumber :
  • Instagram/@ycskitchen

VIVA – Belum lama ini seorang mahasiswa kurang mampu di Taiwan berbagi cerita. Dalam sebuah forum diskusi online, mahasiswa itu bercerita bagaimana dia bisa diberikan porsi besar mi dan potongan babi dengan harga reguler. 

Tiga Mahasiswa ITB Wakili Indonesia di Ajang Brandstrom di Inggris

Dikutip dari laman World of buzz, Sabtu 20 April 2019, mahasiswa itu awalnya berasal dari keluarga yang mampu. Keluarga diketahui menjalani bisnis keluarga, namun harus mengalami kebangkrutan lantaran manajemen yang buruk. Hal itu membuat keluarga itu jatuh miskin. Meski begitu, mahasiswa itu tetap melanjutkan pendidikannya. 

Untuk menghemat biaya pendidikannya, dia sering memakan roti. Melihat kondisi itu teman sekamarnya selalu menemukan alasan untuk membelikannya makanan. Misalnya, mereka akan dengan sengaja kalah taruhan sehingga mereka harus membelanjakannya makan untuk yang menang. Lama kelamaan, mahasiswa itu menyadari strategi teman sekamarnya. Makanya, dia memilih keluar kamar untuk makan rotinya.

Inspiratif! Kedermawanan Abu Jaber Bagikan Ribuan Makanan Buka Puasa di Makkah Selama Bulan Ramadhan

Suatu hari, ia menemukan sebuah restoran tua yang menjual mi daging babi seharga sekitar Rp 22.700. Dia memutuskan untuk membelinya dan kembali ke asramanya. Ketika membuka bungkusan mi itu, dia mendapatkan juga sup dan minuman gratis. Plus, potongan besar daging babi melebihi porsi mi. 

Bahkan, itu sangat besar sehingga cukup untuk dua kali makan. Hal itu membuat restoran ini menjadi tempat favoritnya dan bahkan sang mahasiswa itu merekomendasikan restoran ini kepada teman-temannya. Namun, ketika teman-temannya memesan hidangan yang sama, mereka tidak menerima minuman atau sup, dan porsinya tampaknya jauh lebih kecil dibandingkan dengan miliknya. 

Kisah Inspiratif dari Brebes, Cerita Kebersamaan di Acara Safari Masjid Nusantara

Putus asa untuk mengetahui kebenaran, ia dan teman-temannya memesan hidangan yang sama secara terpisah dan benar, porsinya jauh lebih besar daripada teman-temannya. Menyadari itu dia pun mencari klarifikasi dari pemilik restoran. Anehnya, pemilik restoran yang seorang wanita paruh baya itu meminta maaf kepada mahasiswa itu dan mengatakan dia tidak bermaksud untuk merendahkannya.

Rupanya, pertama kali dia melihatnya, pemilik restoran itu sudah tahu bahwa dia adalah seorang siswa kurang mampu. Hal ini terlihat dari pakaian lamanya, tas dan botol air yang dibawanya. Kedua, ada dua pilihan untuk hidangan dan mahasiswa itu akan selalu memilih yang lebih murah, hal itu menegaskan anggapannya bahwa dia tidak begitu mampu.

Oleh karena itu, untuk menghindari menyakiti perasaan dan martabatnya, pemilik restoran secara diam-diam meningkatkan ukuran porsi makanannya, berharap restoran itu akan menjadi tempat baginya untuk mencari makanan murah. Pemilik juga ingin membantu siswa itu karena dia dulu miskin, dan dia ingin memastikan siswa itu cukup makan. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya