Logo BBC

Kisah Sedih Dokter Bedah yang Kena Kanker Payudara

Liz O`Riordan pertama kali didiagnosis kanker payudara pada tahun 2015. - Alex Kilbee
Liz O`Riordan pertama kali didiagnosis kanker payudara pada tahun 2015. - Alex Kilbee
Sumber :
  • bbc

Liz O`Riordan terpaksa harus berhenti dari profesinya sebagai dokter bedah kanker payudara, karena ia sendiri terserang kanker yang sama. Bagaimana ia mengatasinya?

"Seperti kebanyakan perempuan, saya tidak pernah memeriksakan payudara saya. Saya pikir, `saya tidak akan terserang kanker, toh saya juga seorang ahli bedah kanker payudara`."

Namun pada akhirnya Liz O`Riordan melepaskan pekerjaan yang telah ia geluti selama 20 tahun, setelah ia sendiri didiagnosis menderita kanker payudara.

Pada tahun 2015, saat usianya 40 tahun, ia melakukan masektomi dan pada bulan Mei lalu penyakitnya muncul lagi.

Dokter O`Riordan sempat berpikir ia akan tetap bekerja sebagai ahli bedah kanker payudara paling tidak selama 20 tahun, namun kenyataannya ia hanya mampu mengoperasi pasien sekali saja dalam dua tahun.

Serangan kanker kedua ini mengharuskannya menjalani pengobatan radioterapi yang membuat bahunya tidak bisa digerakkan.

Akibatnya ia harus mengambil keputusan untuk berhenti menjadi dokter bedah, meski menurutnya itu "sangat sulit secara emosional".

Sebelum didiagnosis kanker, Dr O`Riordan menemukan adanya benjolan-benjolan yang ternyata hanya berupa kista, meski enam bulan sebelumnya payudaranya dinyatakan sehat lewat pemeriksaan mamografi.

Namun ada benjolan lain yang semakin membesar dan sang ibu mendesaknya untuk memeriksakan diri. Dokter bedah, yang tinggal di dekat Bury St Edmunds di Suffolk, Inggris, langsung mengetahui diagnosis penyakitnya.

"Kebanyakan pasien mendapat informasi yang minim. Saya melihat hasil pemindaian dan saya tahu saya perlu melakukan masektomi, saya juga mungkin harus menjalani kemoterapi karena saya waktu itu masih muda."

"Saya bisa memperkirakan dengan baik tentang peluang hidup saya untuk 10 tahun ke depan, semua dalam seper sekian detik," katanya.

Dr O`Riordan, 43 tahun, mengatakan tak banyak dokter yang terserang penyakit sesuai dengan profesinya; tentu saja, tidak ada seorang pun di departemennya di Rumah Sakit Ipswich.