Kreatif, Posyandu Ini Olah Daun Kelor Jadi Puding hingga Nugget

Penganan dari daun kelor
Sumber :
  • VIVA.co.id/Adinda Permatasari

VIVA – Stunting masih menjadi permasalahan yang tinggi di Indonesia. Butuh berbagai langkah inovatif agar masalah ini bisa tertangani dengan baik.

Bahaya Dibalik Nikmatnya Konsumsi Nugget, Sosis hingga Kornet Saat Sahur

Salah satunya adalah menciptakan penganan alternatif yang dapat meningkatkan asupan gizi anak-anak.

Langkah ini dilakukan oleh Posyandu Mandala Sari dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Mandala Kumara di Dusun Mandalasari, Denpasar, Bali. Mereka berhasil mengembangkan pemberian makan tambahan (PMT) dari daun kelor.

Rebus Daun Kelor Setiap Hari Sesuai Aturan, Penyakit Kronis Bisa Teratasi

Pohon kelor menjadi perhatian khusus bagi warga Banjar/Dusun Mandalasari, Denpasar, Bali. Sebab, daun kelor menjadi salah satu jenis sayuran yang murah dan tersedia di dusun tersebut. Selain itu, daun kelor juga mempunyai gizi tinggi yang dibutuhkan anak-anak, terutama balita.

Kepala PAUD, Mandala Kumara, Ni Made Sulastri menjelaskan bahwa awalnya olahan daun kelor yang dibuat berupa puding, kemudian berkembang menjadi nugget dan sup.

Terpopuler: Ramalan Zodiak Soal Sosok Mantan, hingga 5 Efek Samping Pelumas Seks

“Daun kelor merupakan makanan bergizi, murah dan mudah, karena bahannya mudah ditemukan di sekitar lingkungan”, kata Made saat acara kunjungan lapangan tematik Kementerian Kesehatan di Denpasar, Bali, Rabu, 24 April 2019.

Tak hanya itu, posyandu dan PAUD ini juga telah mampu mengedukasi orangtua wali murid menggunakan daun kelor sebagai PMT anak dengan berbagai macam jenis makanan. Dari berbagai macam makanan tambahan yang diproduksi posyandu dan masyarakat, anak-anak paling menyukai puding dan sayur sup, serta nugget.

“Kami, setelah memenangkan lomba, tidak lantas berhenti, tapi terus berinovasi mengembangkan apa yang terbaik untuk masyarakat dalam meningkatkan kesehatan masyarakat," ujar Made.

Untuk mendukung kelestarian PMT dari bahan baku daun kelor, kader posyandu beberapa kali mengadakan demo masak sehat berbahan daun kelor. Dengan begitu, masyarakat semangat menanam daun kelor dan memasaknya.

Salah satu kader Posyandu Mandala Sari, Dewi mengatakan bahwa masyarakat terutama wali murid, kader Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), dan masyarakat sudah teredukasi pentingnya makan sayur, terutama untuk anak-anak balita. Menanam pohon kelor dan mengolahnya menjadi PMT pun sudah menjadi budaya di masyarakat.

Menurut dia, daun kelor mempunyai nilai gizi tinggi. Daun kelor per porsi mengandung energi, protein, lemak, karbohidrat dan besi.

Made menambahkan, selain mengembangkan PMT daun kelor, Posyandu Mandala Sari dan PAUD Mandala Kumara juga menjadi Pemenang Lomba Ayo Minum Air (AMIR) tingkat nasional pada Januari tahun 2018.

“Prestasi ini telah mengubah kebiasaan anak PAUD yang semula terbiasa minum air berwarna, kini sudah terbiasa minum air putih, sehingga anak-anak menjadi lebih sehat," tutur Made. (tsy)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya