- VIVA/Aiz Budhi
VIVA – Media sosial alias medsos bukan sekedar tempat membagikan memori atau cerita. Seiring dengan kemajuan teknologi, medsos beralih fungsi menjadi lahan pekerjaan. Profesi baru pun bermunculan, seperti youtuber, influencer hingga selebgram.
Profesi baru ini pun segera jadi incaran. Banyak anak muda yang bermimpi menjadi influencer yang memiliki banyak follower. Bagaimana tidak menjadi profesi idaman, selain dikenal publik, influencer juga mendapat penghasilan besar.
Hal itu juga diakui oleh Baim Wong yang belum lama ini membuat channel youtube yang sukses menarik perhatian warganet. Kesuksesan tidak diraih Baim dengan gampang. Suami Paula itu memaparkan bahwa menjadi seorang content creator bukan hal yang mudah. Selain harus mempunyai jati diri, seorang content creator harus bisa mengembangkan ide setiap harinya.
"Ide yang harus dikembangkan itu banyak, tapi yang paling terpenting adalah ide tersebut kreatif. Sehingga orang tidak gampang bosan melihat konten kita," kata dia dalam acara
How To Be A Great Influencer seperti yang dikutip dari rilis yang diterima VIVA, Kamis 16 Mei 2019.
Dia melanjutkan, yang juga perlu diperhatikan sebagai seorang kreator konten adalah mereka
harus tahu siapa penontonnya dan harus menjadi diri sendiri.
"Kita juga harus bisa menjadi diri sendiri, jangan ikut-ikut orang lain, harus punya jati diri," kata dia.
Almiranti Fira dan Renni Rere juga bersemangat berbagi pengalamannya mereka. Mereka yang aktif di dunia kecantikan dan fesyen memang sedang digandrungi oleh para kaum milenial.
“Yang pasti selain percaya diri kita juga harus mampu bawain konten yang kita kerjain. Misalnya aku bawa konten makeup, aku harus bisa buat teman-teman penonton aku tuh ngerti soal makeup. Bantu teman-teman untuk bisa aplikasikan makeup ke kehidupan sehari-hari mereka,” katanya.
Para kreator konten berbagi tips sukses mereka bersama Smartfren. Tujuannya untuk memberi edukasi kepada mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara untuk aktif dalam aktivasi digital Online maupun Offline.
Tidak hanya berbicara konten, pada kegiatan itu para mahasiswa difasilitasi untuk mendapatkan edukasi lain seperti wirausaha dengan narasumber Founder Chief Barber, Fatsi Hakim dan Oki Andries serta Sidiq Permana, seorang Google Developer.
