Logo DW

Peneliti Muda Indonesia Menelisik Fenomena Biologis di Balik Jam Tidur

DW/S. Caroline
DW/S. Caroline
Sumber :
  • dw

Dua tahun sudah Arunya Rizki Widini Girinda atau yang akrab dipanggil Kiki menginjakkan kakinya di Berlin, Jerman. Motivasi untuk menelaah lebih jauh tentang dunia biomolekuler membawanya menempuh studi lanjut di Freie Universitat (FU) Berlin jurusan Biokimia. Program Internasional serta modul yang komprehensif jadi alasan Kiki memilih FU Berlin.

Berawal dari magang sebagai asisten peneliti di Charite Universitatsmedizin Berlin, salah satu rumah sakit universitas terbesar di Eropa, Kiki pun mendapat tawaran proyek penelitian pada Laboratorium Kronobiologi.

Kiki lebih lanjut meneliti tentang Circadian Rhytm atau Ritme Sirkadian, jam biologis mamalia dalam satu hari. Beberapa faktor menyebabkan perbedaan jam biologis pada makhluk hidup. Simak perbincangan DW lebih lanjut dengan Kiki tentang penelitiannya.

Deutsche Welle: Apa yang membuat Kiki tertarik meneliti Circadian Rhytm?
Kiki: Saat studi master Biokimia di Freie Universitat Berlin, dari salah satu pengajar, saya pun mengenal Kronobiologi. Intinya adalah setiap organisme atau makhluk hidup di bumi ini punya biological clock atau waktu biologis. Untuk apa? Untuk beradaptasi dengan kehidupan.

Contoh saja belalang, walau sangat berbeda dengan kita, dia juga punya waktu biologis. Kapan harus tidur, kapan makan, hingga kapan waktu melawan atau melindungi diri dari pemangsa. Ini diperlukan untuk beradaptasi. Untuk saya pribadi, penelitian Kronobiologi ini sangat menarik. Bisa dipakai untuk mengetahui bagaimana mekanisme molekuler bekerja di dalam tubuh hingga akhirnya jadi pola hidup.

Untuk manusia, jam biologis ini diatur oleh sel-sel kita dari otak ke organ lain. Sel ini yang kemudian mengatur kapan harus tidur, kapan harus makan, kapan kita olahraga, secara biologi semua ada mekanismenya.

Bagaimana penelitian Ritme Sirkadian dilakukan?
Di dalam sel ada organel seperti Nukleus dan Sitoplasma yang penting untuk fenomena genetika, dimana DNA diubah ke RNA kemudian mengekspresikan protein dengan fungsi spesifik.