Seniman Berkebutuhan Khusus Ramaikan Food & Art Festival 2019

Food & Art Festival 2019
Sumber :
  • Viva.co.id/Isra Berlian

VIVA – Umumnya masyarakat bisa menikmati berbagai karya seni di galeri atau museum. Namun saat ini karya seni menjadi lebih dinamis, dan bisa dinikmati oleh berbagai kalangan.

Media Korsel Sorot Timnas Indonesia: Senjata Paling Berbahaya Mereka Adalah STY

Dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-74, Plaza Indonesia untuk ketiga kalinya menghadirkan Indonesia Food & Art Festival. Dalam rangkaian program ini Plaza Indonesia mempersembahkan Art Exhibition dengan tema besar I Love Indonesia. 

Pameran seni ini diadakan selama bulan Agustus dan berkolaborasi dengan seniman-seniman terbaik Indonesia, seperti kolaborasi antara seniman modern Jux Duo, curator Isa Art Advisory, Erica Hestu, Indra Dodi, Ismanto, Jhon Van Der Stereen, Nasirun, Putu Sutawijaya, Samuel Indratma dan Umbu Tanggela. 

Kronologi Penganiayaan Siswa SMPN 55 Barombong dan Penangkapan 4 Pelaku

General Manager Marketing & Communications PT. Plaza Indonesia Realty Tbk, Zamri Mamat, menjelaskan Indonesia Food & Art Festival merupakan bentuk dukungan pihaknya bagi para tenants dan industri seni dan kreatif Indonesia.

Food & Art Festival 2019

Ganjar-Mahfud Ngaku Tak Dapat Undangan Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Bilang Begini

"Program yang bermula membuat kita makin cinta dengan indonesia dengan konten yang tidak kalah dengan konten internasional, ada fotografi dan instalasi art and desain, ada kain batik Iwan Tirta hingga batik demo," kata dia di AMKM Plaza Indonesia, Senin 12 Agustus 2019. 

Melalui Art Exhibition ini ia menambahkan bahwa dirinya ingin pengunjung mendapat experience sekaligus edukasi seni dan budaya, selain tentunya berbelanja dan menikmati beragam kuliner.

Sementara itu, Ipung dari Talenta Organizer menjelaskan bahwa pihaknya bukan hanya memamerkan karya seni lukisan, instalasi, dan mural, namun pameran seni Art Day Life ini menghadirkan banyak program selama periode pameran. 

Bukan hanya itu, dia melanjutkan pameran ini juga mengandung misi sosial dengan menampilkan consider art. Karena pihaknya ingin memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa beberapa seniman dengan gangguan skizofrenia bisa hidup seperti masyarakat lainnya dengan melukis.

"Berusaha menampilkan edukasi dengan tanpa minum obat perawatan bisa hidup dengan melukis. Kami juga buat acara untuk anak autis untuk terlibat seni rupa, meningkatkan agar bisa misalnya memilih kanvas, cat, tampilan bingkai," lanjut dia.

Selain penyandang skizofrenia, pameran ini juga melibatkan anak-anak penderita kanker untuk berkarya lukis mural di lantai mal dengan ini didampingi orangtua dan tenaga medis. 

Pada 31 Agustus nanti juga akan digelar art for charity bekerja sama dengan seniman dan kolektor seni untuk menggelar lelang lukisan. Dan dari hasil pelelangan tersebut 100 persen akan disumbangkan kepada Yayasan Kanker Indonesia. 

Selain itu, ada seniman Rato Tanggela yang memamerkan lukisan tentang semangat anak muda khususnya, wanita untuk tidak takut melakukan apapun meski terdapat beragam hambatan. 

"Ketakutan anak muda tentang mau begini takut. Jadi tetap semangat, perempuan kadang kalau sudah menyelesaikan kewajibannya ya udah tapi bisa melakukan apa yang dia mau sama keadaan jadi walau ada hambatan atau rintangan godaan itu ya pasti ga merasa kecil walau ada hambatan tetap ceria," jelas dia. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya