Pengin Sekolah di Luar Negeri? Pertimbangkan Dulu 3 Hal Ini

Ilustrasi ke luar negeri/visa/traveling.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Mendapatkan beasiswa bukanlah hal yang mudah, terlebih beasiswa ke luar negeri. Meski demikian, perburuan beasiswa ke luar negeri masih ramai.

Khofifah Raih Penghargaan API dari Ikatan Guru Indonesia

Menuntut ilmu di negeri asing adalah mimpi banyak masyarakat Indonesia. Salah satunya Antonia Asri. Selepas bangku SMA, ia bisa merantau ke negeri Paman Sam Amerika Serikat. Keinginan mencari pengalaman, memperluas wawasan, dan belajar hidup mandiri mendorongnya untuk menimba ilmu di negeri orang.

“Banyak faktor yang mengurung cita-cita masyarakat Indonesia untuk ? study abroad, salah satunya adalah masalah biaya,” tuturnya kepada VIVA beberapa waktu lalu. 

Gak Disangka, 6 Artis Korea Ini Lulusan Sekolah Luar Negeri

Sebagai anak Bangsa yang dibanjiri beasiswa selama masa studinya di
San Francisco, Asri ingin membagikan tips mengatur biaya hidup di luar negeri dan peluang emas yang patut dikejar oleh mahasiswa, terutama Seni Kreatif dan Desain (yang ia tekuni).

Ketahui seluk beluk universitas.

Viral Sosok Wanita Tersubur di Dunia, Lahirkan 44 Orang Anak Tanpa Suami yang Menafkahi

Biaya pendidikan di community college ?tempat Asri berkuliah bisa dibilang jauh lebih murah dibandingkan universitas. Di jenjang ini, pelajar bisa memulai studinya untuk memperoleh gelar pendidikan ?Associate degree (setara D3 di Indonesia) atau mengambil kelas dasar sebelum lanjut ke pendidikan yang lebih tinggi. 

“Bukan hanya ? affordable tuition, namun memulai studi di community college bisa memberi kalian waktu untuk menata portofolio yang pada nantinya siap kalian kirim ke universitas impian,” saran Asri.

Beasiswa Akademis

Riset adalah kunci dari perburuan beasiswa. Beberapa universitas ? Art and Design ?mempunyai program beasiswa merit, yaitu beasiswa berdasarkan prestasi akademis dan portofolio. 

“Sebagai mahasiswa internasional, kita tidak dapat mengikuti program Financial Aid yang hanya ditujukan untuk warga negara Amerika. Merit-based Scholarship adalah kesempatan besar bagi mahasiswa internasional untuk mencari bantuan dana pendidikan,” pesan Asri.

Asri sendiri mencoba peruntungan ke beberapa sekolah ? Art dan Design, dan akhirnya menemukan keberuntungan itu di universitas ternama California College of the Arts, yang mungkin terbantu oleh
kiriman 20 lembar portofolio dan ? artist’s personal statement. ? 

Ia mendapat beasiswa parsial sebesar US$15 ribu pertahun, menutup 1/3 dari total biaya pendidikan yang harus dia bayar.

Kompetisi Seni Kreatif dan Desain

Kesempatan ini sering dilewatkan baik oleh pelajar Indonesia maupun warga negara Amerika sendiri. Ada banyak organisasi yang mempunyai misi membantu pelajar menjawab keterbatasan finansial dengan menyelenggarakan sayembara. 

Prosesnya memang lebih sulit dan butuh usaha ekstra, namun gagal atau berhasil, proses itu sendiri adalah suatu kebanggaan dan pencapaian. Belum puas dengan beasiswa yang didapatnya, Asri tertantang untuk lebih kreatif lagi. 

“Bayangkan tersisa US$30 ribu biaya kuliah per tahun, ditambah pembayaran asuransi kesehatan, ditambah rumah tinggal, ditambah biaya hidup di Silicon Valley!” katanya. 

Pada akhir tahun 2015, Asri mulai berpartisipasi dalam beberapa kompetisi arsitektur dan desain interior yang berhadiahkan beasiswa; The Ken Roberts Memorial Delineation Competition (2015), IIDA Competition (2016). 

Sayangnya itu tidak mmbuahkan prestasi. Tapi gagal bukan berarti menyerah, melainkan justru dorongan untuk menjadi lebih baik lagi.

Pada tahun 2017, Asri dipercaya untuk mewakili universitas dalam kompetisi desain interior yang diselenggarakan oleh Angelo Donghia Foundation. Di antara peserta-peserta dari berbagai state, 13 pemenang dipilih setiap tahunnya. 

Pada tahun 2017, Asri adalah salah satunya. Ia mendapat hak beasiswa sebesar US$30 ribu. “Tepat sekali untuk menutup sisa biaya kuliah!” ucapnya dengan raut bahagia. 

Di tahun terakhir itu, Asri bisa melunasi biaya kuliah tanpa membebani orang tua.  “Mendapat beasiswa untuk mimpi menyelesaikan studi di Amerika bukan hal mudah, tetapi bukan pula mustahil,” tutur gadis yang sekarang sudah bekerja sebagai desainer interior di Perusahaan ternama Hart Howerton.

Tips bagi Bermimpi Menimba Ilmu di Negeri Asing

Jika ingin bersekolah ke luar negeri, jadilah jeli. Ada banyak organisasi yang mendukung anak muda yang ingin berkembang di bidangnya masing-masing tanpa mesti merogoh banyak ?student loan (pinjaman pelajar). 

Sebagai pelajar Internasional, biaya pendidikan bisa
menjadi problema nomor satu, apalagi di negara yang pemerintahnya hanya menyediakan bantuan untuk warga negara aslinya. 

Jangan sampai menyia-nyiakan beasiswa dari organisasi yang terbuka
terhadap kompetitor asing untuk berpartisipasi dalam sayembara prestasi dan karya.

Tips lainnya adalah Magang. Ini modal penting jika ingin mencari pekerjaan di negara itu selepas kuliah. ?Internship atau ?work-study job bisa membawa CV ke deretan atas, untuk kemudian masuk tahap wawancara di perusahaan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya