Distribusi Beasiswa di Indonesia Masih Belum Merata, Apa Sebab?

Ilustrasi belajar dengan smartphone
Sumber :
  • Pixabay/Juraj Varga

VIVA – Kian hari memang semakin banyak peluang dan informasi beasiswa untuk melanjutkan pendidikan. Tapi, salah satu kendalanya beasiswa yang ada sering kali masih belum merata dan tidak sesuai dengan kebutuhan. Hal itu diungkapkan oleh Ketua World Indonesia Scholarship (WISH) Festival 2019, Akbar Nikmatullah Dachlan (Abay).

Langkah PBNU Persiapkan Santri Sukses Masuk PTN Favorit

"Jadi beassiswa yang ada itu dipukul rata bahwa Indonesia butuh engineering misalnya, padahal belum tentu di daerah tertentu di daerah Maluku belum jadi prioritas atau di Jawa Barat agriculture. Sayangnya pemberian data beasiswa ini masih dipukul rata," ungkap Akbar saat konferensi pers World Indonesia Scholarship (WISH) Festival 2019 bersama LOKALATE, di  Universitas Pertamina Jakarta, Jumat, 8 November 2019.

Sedangkan, lanjut Akbar, untuk sosial sendiri saat ini masih belum menjadi prioritas. Sehingga, ia mengatakan penting bagi peyedia beasiswa juga melihat kebutuhan dari sumber daya manusia yang ada.

Bank Indonesia Salurkan Beasiswa untuk 305 Penerima Program GenBi 2024

Meski demikian, dia menilai bahwa banyak pemberi beasiswa terutama pemerintah, mengupayakan agar beasiswa-beasiswa lebih merata. Terutama untuk mereka yang berada di wilayah Timur Indonesia.

"Kami juga melihat penyedia beasiswa di sini baik dari pemerintah Indonesia ada slot khusus ada di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) justru kategorinya lebih banyak," ungkap Akbar.

Alfath Flemmo, Komposer Produser Musik AI yang Berhasil Raih Prestasi Membanggakan

Selain itu, Ketua Mata Garuda Falma Kemalasari, mengatakan meski telah ada porsi prioritas untuk daerah-daerah tersebut untuk mendapatkan beasiswa, juga penting dibangun persiapan bagi mereka dalam mendapatkan beasiswa. Falma mengatakan bahwa banyak masyarakat dari daerah-daerah tersebut masih kesulitan dalam bahasa.  

"Persiapan bahasa itu sering jadi batu sandungan, nilai IELTS dan TOEFL cenderung rendah. Makanya sekarang ada juga kampung beasiswa di tiap-tiap daerah dan pusat pendampingan bahas gimana buat motivation letter dan lain sebagainya," kata Falma.

Lebih jauh, lanjut Akbar, WISH 2019 juga menjadi salah satu langkah untuk mewujudkan mimpi besar kami untuk Indonesia, agar anak muda Indonesia dari Aceh hingga Papua mempunyai akses informasi beasiswa dalam maupun luar negeri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya