- Pixabay/sabinevanerp
VIVA – Tepat pada 22 Desember setiap tahunnya Hari Ibu dirayakan di Indonesia. Mayoritas masyarakat Indonesia memperingatinya dengan mengenang jasa dan peran perempuan sebagai ibu dengan tugas domestiknya mengurus rumah tangga dan membesarkan anak.
Tak jarang juga yang kemudian memberikan ucapan dengan nuansa Happy Mothers Day. Meski sekilas terlihat serupa, namun keduanya memiliki tonggak sejarah dan makna yang berbeda. Lalu, apa sih bedanya Hari Ibu dan Mothers Day?
Mothers Day sendiri ialah peringatan yang dikhususkan untuk menghormati dan menghargai peran perempuan sebagai seorang ibu dan tugas-tugas domestiknya. Di Amerika Serikat, Mothers Day 2019 jatuh pada Minggu, 12 Mei 2019.
Asal usul Mothers Day di Amerika dibuat oleh Anna Jarvis pada tahun 1908 dan menjadi hari libur resmi AS pada tahun 1914. Jarvis kemudian akan mengkritik komersialisasi pada perayaan Mothers Day itu dan berusaha menghapusnya dari kalender.
Sedangkan tonggak sejarah Hari Ibu di Indonesia bisa ditarik pada Kongres Kongres Perempoean Indonesia yang pertama pada tanggal 22 Desember 1928 di Yogyakarta. Kongres ini muncul setelah Kongres Pemoeda pada tanggal 28 Oktober 1928 digelar. Kongres Pemoeda yang kini dikenal sebagai Hari Sumpah Pemuda itu berhasil membakar semangat pergerakan untuk menggalang dan menyatukan gerakan perempuan di Indonesia yang kala itu masih berjalan sendiri-sendiri
Seperti dikutip dari situs Kowani, kongres ini telah berhasil membentuk badan federasi organisasi wanita yang mandiri dengan nama “Perikatan Perkoempoelan Perempoean Indonesia” disingkat PPPI. Momentum 22 Desember itulah yang kemudian menjadi tonggak sejarah bagi kesatuan pergerakan perempuan Indonesia.
Hal penting yang membedakan Hari Ibu di Indonesia dan Mothers Day ialah semangat yang diperjuangkan. Momentum Hari Ibu di Indonesia berusaha memperjuangkan perbaikan derajat kedudukan perempuan. Sejak tanggal 22 Desember 1928, setiap kongres yang diadakan membicarakan masalah pendidikan, sosial budaya, ekonomi, tenaga kerja dan politik .
Berdasarkan keputusan Kongres Perempoean Indonesia III pada tahun 1938 di Bandung, tanggal 22 Desember diangkat menjadi “Hari Ibu”. Keputusan ini kemudian dikukuhkan dengan Keputusan Presiden RI No. 316 tanggal 16 Desember 1959 menjadi Hari Nasional yang bukan hari libur
