Digerogoti Kanker, Seorang Pria Rela Penisnya Dipotong

Ilustrasi pria/laki-laki.
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA – Seorang pria mesti rela bahwa ia tidak lagi bisa berhubungan intim setelah kanker ganas yang menggerogoti penisnya. Hal ini bermula dari kegagalan rumah sakit untuk menghilangkan kelenjar prostat Andrew Lane, pria asal Essex, Inggris. 

Jokowi Bersyukur Angka Stunting Turun dari 37 Persen Menjadi 21 Persen

Karena hal tersebut, Andrew dan istrinya, Sue, menerima ganti rugi sebesar enam kali pembayaran rumah sakit. Kegagalan operasi itu terjadi setelah Andrew tertular infeksi yang berpotensi fatal, necrotising fasciitis. Ini membuatnya kehilangan sebagian besar penisnya.

Meskipun demikian, Sue, yang menikahi Andrew berbulan-bulan setelah ia kembali dari rumah sakit, menegaskan bahwa meski tanpa seks, hubungan mereka akan lebih kuat dari sebelumnya. 

Melahirkan Berulang Kali Dapat Menjadi Risiko Kanker Serviks, Benarkah?

Seperti dilansir dari Daily Star, Tuesday, 14 Januari 2020, Sue mengatakan bahwa setelah Andrew kehilangan sebagian besar penisnya, Andrew mengatakan kepadanya bahwa ia merasa seperti kurang menjadi seorang pria.

"Saya mencoba membantunya melihat bahwa seks bukanlah hal yang paling penting dalam pernikahan yang penuh cinta, dan bahwa saya akan mendukungnya, apa pun yang terjadi,” ucap Sue.

Terpopuler: Bagian Tubuh Ini Bisa Prediksi Ukuran Penis, hingga Faktor Risiko Kanker Serviks

Sue ingat saat dokter mengatakan kepadanya bahwa mereka perlu memotong penis suaminya yang karena infeksi kankernya sudah menyebar dari daerah perutnya ke sekitar alat kelaminnya. Itu terjadi ketika Andrew didiagnosis menderita kanker prostat dan memutuskan untuk menjalani operasi untuk menghilangkannya. 

Ususnya tertusuk selama prosedur, tetapi staf di Rumah Sakit Southend baru mengetahuinya enam hari kemudian. Dia dilarikan ke ruang operasi, tetapi kerusakan yang ditimbulkan sangat parah sehingga hanya tersisa satu setengah inci dari penisnya.

Andrew terpaksa membuang jaringan yang terkontaminasi yang menutupi perutnya, yang membuatnya tampak hamil sembilan bulan. Dia menghabiskan delapan minggu berikutnya di rumah sakit.

Sekarang Andrew tidak dapat berhubungan seks, mengompol dan dirawat karena depresi setelah operasi yang mengubah hidupnya. 

“Istri saya, Sue dan saya telah bersama selama 18 tahun dan menikmati kehidupan seks yang sehat, tetapi karena ini terjadi, seks tidak mungkin lagi," kata Andrew.

"Keinginan itu masih ada, tetapi sedikit (penis) yang tersisa dan itu tidak berfungsi lagi. Aku tahu Sue masih mencintaiku, tapi aku merasa kurang menjadi pria," tambahnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya