Nostradamus Ternyata Sudah Pernah Meramalkan SARS dan Virus Corona

Perawat menangani pasien virus corona di China
Sumber :
  • Strait Times

VIVA – Peramal asal Prancis, Nostradamus, pernah menuliskan tentang 'wabah besar' dalam satu kutipan yang diambil oleh seorang ahli konspirasi. Di dalam kutipan tersebut, peramal ini diduga memprediksi sesuatu yang meresahkan mengenai wabah SARS, setelah ada kekhawatiran bahwa virus corona akan menyebar.

20 Kali Lebih Mematikan dari COVID-19, WHO Minta Bersiap Hadapi Penyakit X

Sebelumnya, peramal yang misterius itu pernah meramalkan kebangkitan Napoleon dan Hitler, bersamaan dengan serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat yang dilakukan oleh jaringan teroris Al-Qaeda.

Dilansir dari Daily Star, Selasa, 28 Januari 2020, Nostradamus meninggal pada tahun 1566, dan bukunya telah dipelajari selama berabad-abad sejak itu. Salah satu bagian dari tulisannya berbunyi, "Wabah besar kota maritim tidak akan berhenti sampai ada pembalasan atas kematian orang yang adil, dihukum dengan harga tanpa kejahatan, dari nyonya besar yang marah karena kepura-puraan."

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

Kemudian, seorang ahli teori konspirasi telah mengartikannya dan mengarah pada ketakutan penyebaran virus seperti SARS.

"Permulaan SARS dan dominannya kasus yang ada di Tiongkok, banyak di antaranya terjadi di Hong Kong. Oleh karena itu, masuk akal untuk melihat Hong Kong sebagai 'kota maritim'," tulis ahli konspirasi tersebut.

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

Mereka juga mengklaim 'nyonya besar' yang disebut dalam ramalan Nostradamus bisa jadi mantan Menteri Kesehatan China, Wu Yi, yang sebelumnya ditunjuk untuk membantu menangani SARS.

Para pakar kesehatan memperingatkan, virus corona Wuhan yang menyebar di Asia mungkin sudah ada di Inggris. Bandara Heathrow mengeluarkan pengumuman akan memisahkan semua penumpang yang terbang ke Inggris dari Wuhan.

Para ilmuwan juga memperingatkan, jumlah pasien yang mungkin tertular virus yang mirip SARS ini mencapai 10 ribu orang. Itu berarti lebih dari dua kali lipat dari perkiraan sebelumnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya