Kobra Sekalipun Bukan Tandingan Bisa Mematikan Ular Weling

Ular weling.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Popularitas Ular Weling kini tengah 'naik daun' setelah gigitannya kembali memakan korban jiwa. Seorang balita di Cirebon meninggal setelah sempat koma selama lima hari. Bisa dari gititan Ular Weling atau nama latinnya Bungarus Candidus membuat nyawa Adila (4 tahun) tak tertolong lagi.

Geger, Racun Ular Jadi Bahan Selundupan untuk Keperluan Hal Ini

Dari kasus yang menimpa balita di Cirebon ini tentu kembali mengangkat popularitas Ular Weling yang banyak ditemukan di Indonesia ini. Rupanya, bisa dari ular yang punya ciri khas belang hitam dan putih ini lebih mematikan dari bisa ular Kobra sekalipun.

Saking mematikannya, Ular Weling selalu masuk dalam daftar ular paling berbisa. Bahkan, 70 persen dari korban gigitan Ular Weling berakhir meninggal, termasuk seperti yang dialami Adila di Cirebon. Dengan kata lain, semisal 100 orang digigit, 70 diantaranya meninggal.

'Silent Killer' Datang, 1 Desa Geger Ketakutan hingga Keluar Rumah

Baca juga:

Ular Weling Masuk Daftar Paling Mematikan

Fakta Mengejutkan Pertarungan Bocah 8 Tahun Vs Ular Kobra

Menurut peneliti Venom dari Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Syahfitri Anita, bisa Ular Weling memang lebih mematikan dari bisa Ular Kobra sekalipun. 

"Bisa Ular Weling bersifat neurotoxin, menyerang syaraf dan menyebabkan kelumpuhan. BIasanya di beberapa awal korban akan merasa mual," kata Syahfitri dilansir dari Antara, Jumat 14 Februari 2020.

Lebih lanjut Syahfitri menjelaskan, Dosis Lethal (LD50) Ular Weling terhadap mencit bisa mencapai 0.06 mikrogram/gram hingga 0.23 mikrogram/gram berat tubuhnya. Gejala korban yang terkena bisa Ular Weling biasanya akan mual dan sulit bernafas.

Bayangkan saja, jika gigitan Ular Kobra saja bisa membunuh seekor gajah dewasa bagaimana dengan Ular Weling yang bisanya lebih mematikan. 

Sebagai gambaran, Ular Weling biasanya beraktifitas di malam hari. Ular ini banyak tersebar di beberapa negara Asia Tenggara termasuk di Vietnam, Kamboja, Thailand, Malaysia bahkan  Singapura. Di Indonesia banyak ditemukan di wilayah Sumatera, Jawa, Bali dan Sulawesi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya