Tangis Pilu Perawat Wuhan, Ibu Meninggal Tapi Tak Bisa Pulang

Perawat menangis tak bisa hadiri pemakaman ibu karena virus COVID-19
Sumber :
  • YouTube

VIVA – Selama wabah virus corona COVID-19 merebak di China hingga merenggut lebih dari seribu nyawa, kehadiran para tenaga medis di sana menjadi sorotan dunia. Apalagi kalau bukan karena pengorbanan mereka dalam menangani pasien virus COVID-19. Mereka diketahui harus bekerja dengan durasi lebih panjang dibandingkan sebelum adanya virus ini.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Tak hanya waktu dan tenaga mereka yang terkuras untuk keselamatan pasien, mereka juga berisiko terinfeksi. Bahkan ada beberapa tenaga medis yang meninggal akibat terlalu lelah bekerja. Tidak sampai di situ mereka juga harus jauh dari keluarga dan orang yang mereka sayangi.

Baru-baru ini, seorang perawat yang bekerja di salah satu rumah sakit Wuhan, Rumah Sakit Fire God Mountain’ yang terkenal karena dibangun dalam waktu kurang dari 8 hari untuk merawat pasien COVID-19, yang tidak bisa meninggalkan rumah sakit. Dengan alasan untuk mencegah kemungkinan infeksi di luar rumah sakit.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Alhasil dia terpaksa tinggal di rumah sakit, namun yang memilukan, belakangan diketahui dia menerima kabar buruk mengenai keluarganya. Dalam sebuah video yang dilansir dari laman World of Buzz terlihat dia menerima telefon yang mengabarkan bahwa ibunya baru saja meninggal.

Sedihnya, karena dia bekerja di rumah sakit karantina, dia tidak akan dapat menghadiri pemakaman ibunya dan mengiringinya menuju tempat peristirahatannya yang terakhir. Dalam video itu perawat tersebut menangis dan melakukan penghormatan wajib kepada ibunya yang baru meninggal melalui panggilan video.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Rekan-rekannya, yang melihat perawat itu menangis berusaha menghiburnya. Namun, dengan berlinang air mata, dia memutuskan untuk kembali bekerja merawat para pasien.

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024