Jangan Buang Sembarangan, Ada Cara Asyik Kumpulkan Sampah Plastik

Ilustrasi sampah plastik.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

VIVA – Isu sampah plastik semakin berkembang dan merupakan persoalan yang membutuhkan sebuah solusi untuk mengatasi permasalahan ini secara bersama. Menurut Laporan Indonesian Marine Debris Hotspots yang dirilis Bank Dunia, Indonesia menghasilkan 175.000 ton sampah dan sekitar 14 persen atau 24.500 ton per hari merupakan sampah plastik.

Dua Sisi Sampah Plastik, Ramah Kantong tapi Tidak untuk Kesehatan

Sayangnya, 81 persen sampah di Indonesia tidak dipilah dan belum dikelola dengan baik sehingga sulit untuk didaur ulang dan dapat berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) atau justru terbuang ke laut. Padahal jika dikelola dengan baik "sampah” ini adalah bagian dari pendapatan untuk kehidupan mereka. Karena, dibalik kemasan plastik bekas pakai mampu meningkatkan kualitas hidup manusia. 

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, GrabExpress Recycle, sebuah layanan baru yang tersemat langsung pada platform transportasi online, bisa dimanfaatkan masyarakat untuk mengirimkan sampah bernilai ekonomis, terutama botol dan gelas plastik, ke bank sampah terdekat.

Upaya Mahasiswa Kurangi Sampah Plastik, Kompak Lakukan Ini

Nantinya, sampah tersebut akan dibawa ke Recycling Business Unit (Unit Daur Ulang/RBU) milik Danone-AQUA untuk diproses menjadi bahan baku yang akan dibuat menjadi produk baru untuk digunakan dalam keperluan sehari-hari, misalnya botol plastik baru.

Kerja sama ini merupakan bagian dari komitmen kedua perusahaan dalam mendukung program pemerintah untuk mengurangi sampah plastik di laut hingga 70 persen pada 2025 dan diluncurkan dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional yang diselenggarakan setiap 21 Februari.

Fokus Gencarkan Daur Ulang Sampah

Presiden Direktur PT Tirta Investama (Danone-AQUA) Corine Tap mengatakan, melalui kerja sama ini pihaknya berharap dapat menjangkau lebih banyak konsumen serta mengedukasi mereka tentang pentingnya mengelola sampah sejak dari rumah. 

"Sampah plastik sendiri merupakan permasalahan besar di Indonesia dan kita ingin mendorong lebih banyak orang untuk turut serta mengumpulkan, memilah dan mendaur ulang sampahnya," kata dia seperti dikutip dari siaran pers yang diterima VIVA

Kemitraan bersama ini merupakan pengejawantahan komitmen #BijakBerplastik dalam hal pengumpulan, edukasi, dan inovasi kemasan. Ini dimaksudkan agar konsumen pun dapat menjadi bagian dari solusi untuk Indonesia.

Presiden Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata mengatakan, konsumen nantinya perlu mulai memilah sampah plastik sejak di rumah untuk mengurangi dampaknya terhadap lingkungan. Setelah itu, mereka dapat memanfaatkan layanan ini di aplikasi agar pengemudi dapat menjemput sampah tersebut.

Baik konsumen maupun pengemudi yang terlibat dalam inisiatif ini akan memperoleh berbagai bentuk reward, mulai dari promo pesan-antar serta tur sirkular bagi beberapa pengguna yang paling antusias, agar dapat lebih memahami masalah sampah di Indonesia.

Bentuk reward yang berbeda-beda ini dimaksudkan untuk membangun kebiasaan daur ulang di Indonesia serta memperkenalkan manfaat ekonomi yang terdapat pada sampah-sampah bermanfaat tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya