Marah Bar dan Restoran Ditutup, Sekelompok Pemuda Ludahi Polisi

Ilustrasi restoran
Sumber :
  • Pixabay/Peter H

VIVA – Dengan semakin meluasnya penyebaran virus corona, pemerintah di berbagai wilayah di negara-negara terdampak memberlakukan kebijakan untuk menutup sejumlah tempat umum. Namun, apa yang terjadi di Inggris cukup membuat miris.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Dilansir dari laman Independent, beberapa petugas kepolisian Inggris yang sedang bertugas pada Sabtu, malam pekan kemarin, dibatuki dan diludahi oleh sekumpulan pemuda.

Rachel Story, salah satu petugas dari Kepolisian West Yokshire, juga mengakui bahwa banyak pengendara motor yang kemudian melemparkan telur ke arah petugas yang juga menangani insiden peludahan serta disertai batuk-batuk yang disengaja tersebut.

Warga Kian Resah Dengan Maraknya Pelacuran di Jalanan Kota Ini

Penjelasan insiden itu juga ia tuliskan pada akun media sosial Twittermya. Dia menulis bahwa banyak pemuda berdiri membuat barikade dan kemudian meludah ke arah mereka. Story akhirnya harus mencuci sepatu kerjanya itu dengan cairan pembersih antiseptik ketika pulang.

“Jadi saat kami menjaga insiden serius malam ini, kami dihadapkan dengan kerumunan besar yang terus meludah ke lantai dan batuk pada kami ketika meminta mereka untuk mundur,” kata Rachel.

Serius Berpolitik, Verrell Bramasta Mau Belajar ke Inggris Dulu Sebelum Dilantik Jadi Anggota DPR

Dalam cuitannya Story juga menyebut bahwa petugas tak hanya jadi sasaran batuk yang disengaja tapi juga dilempari telur oleh pengendara motor yang berseliweran.

Kemudian tweet itu dibalas oleh rekan kerjanya, Charlotte Nicholls. Dia juga berujar kalau perilaku antisosial itu sangat keji. Dia harus mencuci sepatunya dan tidak bisa membayangkan berapa banyak ludah yang menempel di sepatunya itu.

“Itu sangat keji. Aku harus mencuci sepatuku tadi malam ketika aku sampai di rumah karena aku tidak bisa berhenti memikirkan banyaknya ludah yang aku injak,” katanya.

Insiden ini terjadi ketika dua hari sebelumnya, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengeluarkan kebijakan untuk menutup semua restoran, pub dan bar sebagai bentuk upaya pencegahan virus corona.

Selama akhir pekan lalu, Kepolisian North Yorkshier diminta untuk mengeluarkan peringatan kepada para orangtua agar menghentikan anak-anak mereka berkumpul dalam kerumunan yang besar.

Budaya kolot orang Inggris yang senang sekali pergi dan merasa bebas untuk ke pub dan bar kini harus diredam demi mengikuti imbauan pemerintah yang juga bertujuan untuk mencegah virus corona di Inggris.

“Saya menerima bahwa apa yang kami lakukan sangat besar, kami merampas hak ‘kolot’ yang tidak dapat dicabut dari orang-orang Inggris yang bebas untuk pergi ke pub,” kata Boris.

Boris melanjutkan, “Dan saya bisa mengerti bagaimana perasaan orang tentang ini. Tapi saya katakan kepada orang-orang yang menentang saran yang sangat jelas yang kami dapatkan dari para ahli medis dan ilmiah kami, Anda tahu Anda tidak hanya menempatkan hidup Anda sendiri. Kehidupan keluarga Anda berisiko, Anda membahayakan lingkungan.”

Laporan : Abdulah Saputra

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya