Panic Buying, Tik Tok Ibu Menangis Karena Kehabisan Popok Ini Viral

Panic buying di Inggris
Sumber :
  • Twitter Michelle Davies

VIVA – Pandemi virus corona atau COVID-19, menimbulkan kepanikan bagi warga di seluruh dunia. Melihat keadaan semakin memburuk, banyak orang yang mulai menimbun makanan, tisu toilet, hand sanitizer, perlengkapan kebersihan, hingga popok, sebagai persediaan jika dilakukan lockdown.

Warga Depok Jangan Panic Buying, Pemkot Jamin Persediaan Bahan Pokok Aman

Untuk semua orang yang masih melakukannya di luar sana, cobalah berpikir lebih bijaksana, untuk membeli sebanyak yang kamu butuhkan saja. Karena masih banyak orang lain yang juga membutuhkannya. Salah satu contohnya, seorang ibu bernama Lauren Whitney yang viral di dunia maya.

Ibu dari empat anak itu viral di dunia maya, usai membuat video TikTok. Lauren Whitney mengaku dirinya hanya berpenghasilan rendah, sehingga dia menangis karena tidak dapat menemukan popok untuk putri bungsunya, Rosalynd, yang berusia 18 bulan.

Jangan Panic Buying Jelang Puasa, Kemendag Ungkap Dampak Buruknya

Ketika ia mendekati rak Walmart di dekat tempat tinggalnya, ia tidak mendapatkan popok untuk ukuran putrinya. Dalam video, Lauren menangis di depan rak popok yang kosong.

Baca juga: Hantavirus: Gejala, Seberapa Bahaya, Penularan hingga Cara Mencegahnya

Swedia Dilanda Panic Buying Hingga Ketakutan Massal

"Jadi bagi kalian semua orang gila yang membeli semua popok, bagaimana aku harus...Bagaimana aku harus mengganti popok anakku, jika aku tidak mampu membeli 20, seperti yang kamu bisa?" ujar Lauren dalam video, dikutip VIVA dari Healthy Food House, Rabu 25 Maret 2020.

Lauren kemudian menjelaskan bahwa dia hanya ingin menyimpan video itu saja. Satu jam kemudian, dia baru menyadari kalau videonya sudah terunggah dan sudah menyebar. Dia sempat ingin menghapusnya, namun ia berpikir video itu perlu dilihat.

Ibu empat anak yang viral usai kehabisan popok untuk putrinya.

"Terima kasih banyak untuk semua yang menawarkan bantuan. Kami baik-baik saja Kami bukan orang miskin," lanjutnya.

Lauren menjelaskan video itu harus ditonton untuk menyadarkan orang-orang bahwa panic buying hanya menyebabkan masalah bagi kita yang tidak mampu melakukan itu. Federasi Ritel Nasional dan Asosiasi Pemimpin Industri Ritel juga menyarankan pembeli untuk menghindari praktik penimbunan.

"Penimbunan hanya membuat kesenjangan yang tidak perlu ketika seseorang yang benar-benar membutuhkan suatu produk tidak dapat menemukannya kembali di rak pengecer. Ini sangat penting terutama bagi tetangga, orangtua, dan mereka yang berjuang dengan masalah kesehatan lainnya," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya