Keutamaan dan Manfaat Puasa di Bulan Sya’ban

Ilustrasi meminta doa kepada Allah.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA – Seluruh umat muslim di seluruh dunia kini sedang berbahagia lantaran baru saja memasuki bulan Sya’ban tepat pada, Kamis, 26 Maret 2020. Bulan Hijriah sesudah bulan Rajab ini banyak sekali dinanti-nanti karena banyak keutamaan yang berpahala besar.

Sejarah Bulan Syaban: Lahirnya Cucu Rasulullah Sayyidina Husein

Dalam sebuah hadits, Rasulullah pernah berujar, “Sya’ban adalah bulan dimana amal seseorang dilaporkan dan aku senang bila amalku dilaporkan dalam keadaan aku berpuasa,”. Dari hadits ini kita dianjurkan untuk berpuasa sunnah sedemikian yang sudah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Bukan hanya berpuasa, kita juga dianjurkan untuk banyak beribadah seperti memperbanyak sholawat dan istighfar, puasa sunnah Sya’ban serta juga amalan baiknya. Gunakan bulan ini untuk dapat memperoleh banyak pahala sebagaimana dijelaskan oleh banyak ulama.

Ini Deretan Kebaikan Menikah di Bulan Syaban

Pada bulan ini, yang paling disoroti adalah puasa sunnah yang biasa dilakukan oleh Nabi Muhammad di bulan Sya’ban.

Mengutip ceramah Ustadz Abdul Shomad, Rasulullah pernah berpuasa sebulan penuh di bulan Sya’ban, namun tidak setiap tahun.

Apa Itu Bulan Syaban dan Apa Saja Keutamannya?

“Sya’ban bulan yang paling banyak nabi puasa. Orang yang meriwayatkannya adalah orang yang pernah tidur sekamar sama nabi, yaitu Aisyah RA.”

“Nabi pernah puasa di bulan Sya’ban full. Tapi tidak tiap tahun, (hanya saja) ‘pernah’” ujat Ustaz Abdul Somad dalam tayangan sebuah channel YouTube.

Berkat dari hadits tersebut, itulah dalil yang memperbolehkan orang berpuasa full di bulan Sya’ban atau sebagian bulan saja.

Dari sisi kesehatan, puasa dapat mengurangi banyak hal-hal buruk yang ada di dalam tubuh kita. Salah satunya adalah kelebihan berat badan atau lemak yang susah sekali hilang. Selain itu ada yang namanya kelebihan gula, diabetes, kolesterol dan racun-racun.

Dengan berpuasa, badan kita akhirnya “memakan” kelebihan yang menjadi hal buruk tersebut supaya menjadi kembali siap untuk menghadapi bulan Ramadhan.

Sementara menurut Ustadz Adi Hidayat dalam satu ceramahnya mengatakan ada beberapa manfaat memperbanyak puasa Sya’ban sebelum bulan Ramadhan antara lain adalah untuk menyiapkan badan kita menuju beratnya bulan Ramadhan.

“Ketika kita sudah masuk bulan Ramadhan, tubuh ini sudah dapat beradaptasi secara biologis sudah kuat untuk masuk menunaikan puasa sehingga ketika dia masuk ke bulan Ramadhan ini bukan sudah latihan lagi, tapi sudah normal.”

Puasa sunnah Sya’ban juga dinilai bisa sebagai latihan untuk orang yang jarang sekali berpuasa sehingga dengan membiasakan diri dapat dengan mudah membawa kebiasaan puasa itu pada bulan Ramadhan nanti terutama untuk anak yang sudah mulai belajar puasa.

Lalu bagaimana dengan puasa sunnah Senin-Kamis yang juga ingin dilaksanakan selama bulan Sya’ban? Apakah bisa digabung atau tidak?

Dalam kasus seperti ini kita bisa merujuk dari apa yang dikatakan oleh salah satu ulama nusantara, Syaikh Yasin Al-Fadani dalam kitab Al-Fawaid Al-Janiyah yang mana menjelaskan bahwa ada beberapa ibadah yang bisa dilakukan secara bersamaan serta niatnya menjadi satu.

Melansir dari islami.co, ada 4 kategori yang dijelaskan oleh Syaikh Yasin Al-Fadani dan kasus ini masuk dalam kategori nomor empat dengan penjelasan “Menggabungkan niat ibadah sunnah dengan ibadah sunnah yang lain. Contohnya seperti menggabungkan mandi sholat Idul Fitri dan mandi sholat Jum’at, keduanya sah jika dilakukan dengan niat yang bersamaan.”

Maka dengan penjelasan ini kita bisa mendapatkan dua pahala sekaligus antara lain puasa sunnah Senin-Kamis serta puasa sunnah Sya’ban. Diniatkan saja bersamaan dalam hati, “Saya niat puasa hari senin (kamis) dan puasa Sya’ban sunnah karena Allah Ta’ala.”

Penulis:  Abdulah Saputra

 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya