Beli Susu Saat Lockdown, Pria Tewas Dipukuli Polisi

Ilustrasi meninggal.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Seorang pria yang tinggal di Howrah, Benggala Barat, India, harus meregang nyawa selama penetapan lockdown di sana. Ia nekad keluar membeli susu saat penetapan lockdown, kemudian dihadang dan dipukuli oleh sejumlah polisi, pada Rabu 25 Maret 2020, lalu.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Dilansir India Today, ketika itu polisi sedang melakukan patroli untuk memastikan wilayah Benggala Barat benar-benar steril dari kerumunan. Lal Swami, yang tengah melintas di jalanan terjaring razia polisi. Ia dikeroyok hingga babak belur.

Meski sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong. Pihak keluarga mengklaim ia meninggal karena cedera yang dialami. Namun, polisi membantah tuduhan tersebut. 

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Menurut pihak kepolisian, pria itu meninggal karena serangan jantung dan mereka bersikeras kalau Lal Swami sudah memiliki riwayat penyakit jantung. 

Sejauh ini, Benggala Barat mencatat 10 kasus virus corona dan satu kematian. Seorang pria berusia 66 tahun dinyatakan positif terjangkit COVID-19 di Benggala Barat, India, yang menjadi kasus ke-10 di negara bagian tersebut.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Pria dari Nayabad, Kolkata, India, itu tidak memiliki riwayat bepergian ke luar negeri atau di luar negeri. Dia baru-baru ini menghadiri pernikahan di Midnapore dan mungkin melakukan kontak dengan seseorang yang terinfeksi COVID-19. 

Kini, ia sedang menjalani perawatan di sebuah rumah sakit swasta dan keluarganya menjalani isolasi mandiri di rumah di bawah pengawasan polisi. Penetapan lockdown di sana sudah berakhir pada 31 Maret 2020.

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024