- VIVA/Dani Randi
VIVA – Pandemi virus corona COVID-19 membuat para pengusaha kecil menjerit. Situasi yang mendesak setiap orang untuk tinggal di rumah dan tidak berada di keramaian, membuat para pengusaha kecil, harus putar otak menyiasati pendapatan.
Agie, salah satu pedagang baju, misalnya. Dia mengaku bingung menghadapi pandemi ini. Agie membuka toko kecilnya di sebuah pusat perbelanjaan yang berlokasi di kawasan Depok, Jawa Barat.
Ketika wabah corona mulai menjangkit dan menyebar luas di Depok, Agie pun mempertimbangkan untuk menutup sementara tokonya dan meliburkan pegawai, untuk melindungi mereka. Namun ia harus berhadapan dengan peraturan mal yang meminta semua tenant untuk segera membuka kembali toko mereka paling lambat 6 April mendatang.
"Mal tempat saya buka toko masih buka, padahal kondisi udah enggak kondusif banget buat jualan. Omzet sepi banget, udah enggak nutup buat bayar sewa dan karyawan. Mal saya memutuskan untuk tetep buka dan melarang toko-toko untuk tutup, juga tidak memberi keringanan biaya sewa sama sekali," katanya kepada VIVA, Kamis, 2 April 2020.
Agie pun bercerita, ia sangat mengkhawatirkan keselamatan pegawainya, sebab angka penderita COVID-19 di Depok terus meningkat. Upaya mengkomunikasikan masalah ini sudah dilakukan ke pihak manajemen mal, namun tak berbalas.
Ia bahkan mengungkap, ada surat yang diterima para tenant untuk membuka kembali toko mereka. Dalam surat tersebut, pihak manajemen menyebut, akan memberi peringatan tegas jika tidak menaati peraturan.
"Karena dari pihak manajemen enggak ada kabar apa-apa, mereka (tenant) pada tutup sendiri-sendiri. Saya kirim surat izin tutup toko dulu, eh malahan yang udah pada tutup dikasih peringatan untuk buka," serunya.
Agie berharap, manajemen mal bisa mempertimbangkan lagi keputusan ini. Di tengah situasi pandemi seperti sekarang, ia ingin, ada keringanan biaya sewa, atau minimal, tidak memaksa untuk membuka toko para pengusaha kecil sepertinya.
