Terinfeksi COVID-19, Wanita 90 Tahun Ini Tolak Gunakan Ventilator

Ilustrasi termometer/virus corona/COVID-19.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Seorang wanita tua 90 tahun dikabarkan menolak untuk dipasangkan ventilator. Dia sebenarnya membutuhkan alat tersebut karena positif corona atau COVID-19. Wanita bernama Suzanne Hoylaerts, yang  tinggal di Lubbeek, Belgia ini memilih tidak menggunakan ventilator saat berada di UGD di sebuah rumah sakit tersebut agar orang yang lebih muda dapat menggunakannya. 

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Dikutip laman World of Buzz, kejadian ini bermula pada 20 Maret 2020 lalu. Kala itu Suzanne Hoylaerts merasa tidak enak badan, nafsu makannya juga berkurang, dan dirinya juga merasa bahunya sangat berat. Namun sang putri Judith melihat sang ibunda kesulitan bernafas dan segera membawanya ke klinik untuk diperiksa karena Suzanne memiliki riwayat dirawat di rumah sakit karena pneumonia pada tahun 2019. 

Dokter di klinik kemudian memeriksa wanita 90 tahun itu dan mengatakan bahwa tingkat saturasi oksigen Suzanne rendah dan menyarankan Judith untuk membawanya ke rumah sakit.  Ketika tiba di UGD Rumah Sakit, Judith tidak bisa masuk dan tidak bisa berada di sisi ibunya karena pembatasan pasien COVID-19 dengan orang sehat.  

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Sebelum masuk UGD, Suzanne mencoba menenangkang sang putri yang tengah menangis. 

"Kamu tidak perlu menangis.  Kamu telah melakukan semua yang kamu bisa dan aku memiliki kehidupan yang hebat," kata dia. 

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Setelah mendapat perawatan, wanita 90 tahun itu diketahui positif corona. Namun pada 22 Maret, Suzanne meninggal. Kematian sang ibunda, kata Judith lantaran dirinya menolak untuk dipasangkan ventilator oleh petugas medis. Suzzane menjelaskan kepada petugas medis yang merawatnya bahwa ventilator itu lebih baik diperuntukkan untuk pasien yang lebih muda. 

"Simpan ini untuk yang muda, aku sudah memiliki kehidupan yang indah," kata Suzzane. 

Judith mengatakan bahwa ini adalah sifat sang ibunda yang selalu menempatkan orang lain sebagai prioritas. Judith menambahkan bahwa dia merasa sangat menyesal karena dia tidak dapat memberi ucapan selamat tinggal untuk ibunya atau berada di pemakaman saat prosesi pemakamannya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya