Wabah Virus Corona Bikin Limbah Plastik Berkurang

Ilustrasi sampah plastik.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

VIVA – Sejak pemerintah menetapkan kondisi darurat pasca mewabahnya virus corona pada akhir Februari 2020, permintaan akan masker terus meningkat. Bahkan, stoknya lebih sedikit ketimbang permintaan, membuat harganya jadi melambung.

Lebaran Tinggal Menghitung Hari, Intip 4 Jenis Sheet Mask yang Bikin Wajah Glowing

Tak hanya itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih, mengatakan ada peningkatan sampah-sampah rumah tangga. Banyak dari sampah itu adalah masker bekas, yang telah digunakan masyarakat.

"Sebelumnya, limbah jenis ini terkonsentrasi di fasilitas pelayanan kesehatan. Tapi sekarang sampah jenis ini banyak timbul dari rumah tangga,” ujar Andono di Jakarta belum lama ini.

Dua Sisi Sampah Plastik, Ramah Kantong tapi Tidak untuk Kesehatan

Sementara itu, jumlah limbah sampah berbahan plastik justru mengalami penurunan. Hal itu diungkapkan oleh seorang pemulung dari Cirendeu, Ahmad. Ia mengeluhkan makin sedikitnya sampah botol plastik, karena banyak rumah makan yang tutup, dan hingga sekarang belum mendapat bantuan apa-apa dari pemerintah.

Menurut Ikatan Pemulung Indonesia, ada lebih dari empat juta pemulung di Indonesia yang saat ini sangat membutuhkan dukungan pemerintah. Untuk itu, Komunitas Plastik Untuk Kebaikan memberikan sumbangan kepada 500 pemulung dan petugas kebersihan, di beberapa titik di Jakarta, Tangerang Selatan serta Bekasi.

Masker Beras Ternyata Memiliki Banyak Manfaat untuk Kesehatan Kulit Wajah, Apa Saja?

Anggota komunitas PUK, Surya Cahya Agung mengungkapkan, beberapa perusahaan juga aktif membantu gerakan mereka, termasuk memberikan penyemprotan desinfektan gratis di lapak-lapak yang dikunjungi.

“Kami yakin, inisiatif ini sangat membantu masyarakat terdampak wabah COVID-19. Semoga inisiatif dan kerja sama antar permangku kepentingan bisa diteruskan dalam kerangka gotong royong, untuk saling membantu dan saling jaga antar sesama anak bangsa,” ungkap Direktur Komunikasi Danone Indonesia, Arif Mujahiddin.

Penyemprotan disinfektan

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya