Luar Biasa, Wanita Rela Erami Telur di Payudara Hingga Menetas

Telur ayam/Ilustrasi.
Sumber :
  • Pixabay/ponce_photography

VIVA – Seorang wanita California mendapat pujian karena melakukan hal yang luar biasa demi menjaga telur bebek yang retak tetap menetas dengan selamat. Ia menemukan telur itu di sebuah taman dan membuatnya menetes dengan menaruhnya di dalam bra yang dipakainya selama lebih dari satu bulan.

Daftar Harga Pangan 24 April 2024: Beras hingga Gula Konsumsi Naik

Wanita bernama Betsy Ross asal Visalia, California, Amerika Serikat, sedang berjalan-jalan dengan keluarganya di taman ketika anak-anaknya melihat seseorang dengan kejamnya membanting sarang bebek yang ada di taman itu. Ajaibnya, salah satu telur bebek berhasil diselamatkan dan hanya retak sedikit.

Telurnya tidak bocor, jadi anak-anaknya memohon kepada Betsy untuk menyelamatkannya dan mencoba membantunya untuk menetas. Dia tidak pernah menetaskan sebuah telur sebelumnya dan dia berpikir bisa menyelamatkan telur itu, tapi anak-anaknya sudah merasa sedih karena sarang yang dirusak jadi dia mengiyakan.

Momen STY Dilempar Telur Kembali Viral Jelang Indonesia vs Korsel, Warganet: Buktikan Coach

Itulah awal dari perjalanan menakjubkan ibu muda itu yang membawa telur tersebut kemana dia pergi selama 35 hari.

Dikutip laman Oddity Central, Betsy tidak punya inkubator, dan setelah menghubungi organisasi penyelamatan satwa liar, dia baru tahu bahwa mereka tidak bisa menerima telur. Jadi, dia harus mencari cara untuk menetaskan telur itu sendiri. Titik terbaik yang terpikirkan olehnya untuk menjaga telur itu tetap hangat adalah bra yang dipakainya, dekat dengan dadanya.

Daftar Harga Pangan 23 April 2024: Daging Sapi hingga Telur Ayam Turun

Setelah mencari tahu bagaimana menetaskan telur bebek di internet, dia menyadari bahwa pilihannya sudah tepat, karena telur pada dasarnya membutuhkan kehangatan dan kelembaban. Dia juga membaca kalau dia harus memutarnya beberapa kali sehari.

"Payudaraku berkeringat dalam panas (aku tahu menjijikkan). Aku membawanya di dalam bra selama 35 hari dan tidur dengan telur itu di sana juga. Aku wanita ukuran plus jadi telur itu seperti pas di antara payudaraku," ujar Ross saat wawancara dengan Bored Panda.

Kemanapun Betsy pergi, ia juga membawa serta telur itu, dan bahkan dia juga tidur dengan telur itu di branya. Satu-satunya waktu ia berpisah adalah saat Betsy mandi. Itulah saat dia memberikan telur itu pada suaminya untuk beberapa menit, mengira jika ibu bebek juga meninggalkan sarang sesekali untuk mencari makan, telur itu juga bisa selamat.

Seiring waktu berlalu dan embrio di dalam telur mulai tumbuh, Betsy mulai mencari tahu di internet apa yang harus dilakukan ketika telur mulai menetas. Ia kemudian tahu kalau telur itu butuh lebih banyak kelembaban dan dia harus berhenti memutarknya. Karenanya, bra tidak lagi bisa bekerja jadi dia mulai membuat kotak penetasan.

"Di hari ke-35, aku mulai mendengar bunyi dan internet mengatakan itu disebut dengan pipping dan paruhnya mendorong cangkang," kata Betsy.

Tapi, prosesnya ternyata tidak semulus yang dia perkirakan. Sehari setelah menaruh telur bebek di kotak penetasan, Bestsy menyadari ada yang salah dan memanggil dokter hewan. Ternyata, bebek di dalam telur terbungkus membran dan dia harus mengupas kulitnya agar paruh bebek bisa keluar dan bernapas.

Bebek kecil itu akhirnya keluar cangkang tapi masih menempel pada kuning telur di dasarnya. Dia diberi tahu kalau dia mengerami telur itu terlalu dini. Dia kemudian mengetahui lewat Reddit kalau itu dikarenakan suhu inkubator yang terlalu rendah atau karena suhunya tidak stabil.

"Aku mengambil tisu dan membungkusnya di bagian cangkang yang masih ada kuningnya dan menaruh Neosporin supaya tidak terinfeksi. Mungkin bukan ide yang baik tapi aku takut," jelas Betsy.

Bahkan setelah bebek itu menyerap kuning telur, bebek itu masih terlalu lemah untuk berdiri atau bahkan bergerak. Tapi, ibu manusianya tidak menyerah dan terus merawat bebek mungil itu dengan memberinya air setiap waktu. Bebek itu akhirnya punya kekuatan untuk berjalan dan Betsy membuat wadah khusus agar bisa membawanya kemanapun.

Saat bebek itu sudah cukup beasr, Betsy menelpon salah satu orang yang dikenalnya di penyelamatan hewan dan menemukan rumah baru untuk bebek itu di peternakan terdekat di mana seorang gadis kecil tidak sabar untuk bertemu dengannya.

"Dia baik-baik saja dan punya gadis manusia baru yang menyayanginya," kata Betsy.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya