Tatap Mata Orang Selama 10 Menit, Hal Aneh Akan Terjadi

Ilustrasi mata.
Sumber :
  • Pexels/Min An

VIVA – Menatap mata seseorang bisa menimbulkan berbagai perasaan. Jika kamu menatap mata orang yang kamu cintai, kamu mungkin akan melihat kupu-kupu berterbangan di sekitarnya. Lain hal, jika ada orang asing yang menatapmu, pasti kamu akan ketakutan.

Puasa Ramadhan Bisa Batal Hanya Karena Obat Tetes Mata? Buya Yahya Bilang Begini

Ya, kontak mata sangat kuat dan mengungkapkan banyak arti yang tidak kita sadari. Kenyatannya, kita tidak pernah menatap seseorang lebih dari beberapa detik. 

Durasi kontak yang benar dan membuat kita nyaman adalah tidak lebih dari 3,3 detik. Tapi, apa yang terjadi jika kamu menatap seseorang selama 9 menit, 57 detik, atau lebih dari itu?

Waspada, Tanda-tanda Ini Ternyata Gejala Awal Penyakit Glaukoma

Dilansir Your Tango, menurut hasil penelitian yang dilakukan pada 2015, menyebutkan menatap seseorang dengan durasi waktu tersebut bisa menyebabkan halusinasi dan keadaan disosiatif.

Baca Juga: Pakar UI: Indonesia Belum Bisa Disebut Second Wave Kasus COVID-19

Indonesia Peringkat 3 dengan Jumlah Gangguan Penglihatan Terbanyak di Dunia

Penelitian yang dilakukan oleh Giovanni B. Caputo dari University of Urbino di Italia, melibatkan 20 orang (15 di antaranya wanita) dalam cahaya rendah, yang memungkinkan peserta memberikan persepsi rinci tentang karakter wajah yang halus sekalipun.

Dia kemudian meminta 10 pasangan untuk saling menatap selama 10 menit. Caputo juga membuat kelompok yang terdiri dari 20 orang untuk menghadap ke tembok dan menganggapnya sebagai orang lain.

Setelah 10 menit, peserta dalam kedua kelompok melaporkan pengalaman mereka menggunakan kuesioner yang menanyakan tentang potensi keadaan disosiatif serta wajah pasangan mereka. Hasilnya, kelompok pasangan yang saling memandang mata cenderung mengalami gejala disosiatif, persepsi wajah dysmorphic dan melihat penampakan aneh seperti halusinasi.

Disosiasi terjadi ketika seseorang terputus dari kenyataan. Sementara gejala disosiatif biasanya bervariasi, orang-orang yang terlibat dalam penelitian juga mengeluhkan beberapa gejala lain, seperti intensitas warna berkurang, suara terdengar lebih tenang atau lebih keras dari yang diharapkan, dan waktu terasa sangat lama.

Di sisi lain, peserta juga melihat penampakan wajah aneh, termasuk wajah terlihat seperti ada cacat, seperti monster, melihat wajah mereka sendiri di wajah pasangan atau wajah kerabat.

Menurut Caputo, gejala aneh mungkin ada hubungannya dengan rebound ke realitas dari keadaan disosiatif yang disebabkan oleh kekurangan sensorik. Dia menduga bahwa penampakan wajah aneh disebabkan oleh proyeksi psikodinamik.

"Obat-obatan yang dikonsumsi mungkin memengaruhi setiap orang secara berbeda. Dan saya tidak pernah merekomendasikan penggunaan obat apapun yang tidak sah. Namun, sejauh yang saya tahu, menatap mata seseorang belum dilarang, jadi lanjutkan dengan risiko Anda sendiri," kata Caputo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya