Cara Pebisnis Milenial Bertahan di Tengah Pandemi COVID-19

ilustrasi generasi milenial mendapatkan pelatihan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

VIVA – Pandemi virus corona tak hanya mengakibatkan korban jiwa, tapi juga terpuruknya ekonomi hampir di seluruh dunia. Banyak orang kehilangan pekerjaan, begitu juga bisnis yang harus tutup.

Program Petani Milenial Kaltim Diluncurkan untuk Ketahanan Pangan IKN

Kebijakan pemerintah untuk melonggarkan PSBB menjadi PSBB transisi diharapkan bisa memulihkan lagi perekonomian. Tapi, CEO dari Broadway Group Vinnie Kinetica Rumbayan menilai, tantangan bisnis, khususnya bisnis kuliner, akan semakin besar.

Baca juga: Bisnis Kuliner Melempem Karena COVID-19? Begini Siasatinya

Mau Kaya di Usia Muda? Ini Tips Jitu untuk Milenial dan Gen Z

Berdasarkan data survei dari Gabungan Pengusaha Industri Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi), industri makanan-minuman penjualannya diperkirakan akan turun 20-40 persen. Prediksi penurunan pertumbuhan bisnis kuliner ini juga sejalan dengan imbauan pemerintah bagi industri restoran untuk mengurangi kapasitas sebanyak 50 persen pengunjung dari waktu sebelum masa pandemi COVID-19.

Hal inilah yang menjadi titik balik bagi Broadway Group untuk mulai melirik kesempatan yang muncul setelah pandemi. Misal, inovasi digitalisasi model bisnis dalam menyambut new normal, bahkan merintis bisnis yang bergerak di bidang ekonomi digital.

Survei LPI, Mayoritas Gen Z dan Milenial Tidak Setuju PDIP dan Gerindra Berkoalisi

Beberapa waktu lalu, Broadway Group mengadakan diskusi “Breaking The New Normal, Millennials Navigates”. Diskusi ini menginisiasi aktivitas atau gerakan yang mampu mendorong milenial, khususnya yang memiliki bisnis di bidang digital, untuk memajukan ekonomi digital di era normal baru.

Beberapa influencer dan pengusaha muda seperti Karin Novilda hadir dan turut mendukung kegiatan ini. 

“Kebangkitan Indonesia pasca dihantam gelombang pandemi tidak hanya bergantung pada kebijakan pemerintah. Masyarakat juga dapat berpartisipasi dengan saling membantu untuk sama-sama bangkit dari keterpurukan. Salah satu penggeraknya adalah kaum milenial. Kaum milenial diharapkan untuk optimistis menghadapi tantangan pandemi COVID-19 dan bersiap menyambut kondisi new normal pasca pandemi”, tutur Karin Novilda.

Sebagai salah satu pebisnis milenial, Vinnie merasa perlu untuk mengevaluasi mengelola kembali strategi bisnis untuk masa depan.

"Sebagai pengusaha milenial, salah satu kelebihan kami adalah ketangkasan dan keberanian untuk beradaptasi dengan kondisi untuk terus bergerak maju dan tumbuh bersama masyarakat," kata Vinnie Kinetica dalam keterangan tertulisnya.

Selama kebijakan PSBB berlaku, Broadway Group telah menutup sementara Ms.Jackson dan Lei Lo, restoran dan kafe milik mereka. Bahkan setelah memasuki masa transisi,  keputusan untuk tetap menutup usaha masih tetap dijalankan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya