Selain Bergairah, Robot Seks Ini Bisa Ngobrol Soal COVID-19

Robot seks
Sumber :
  • Daily Star

VIVA – Penjualan robot seks telah melonjak sejak awal pandemi COVID-19. Kini, salah satu pengembang utama dalam industri ini mengatakan robotnya akan dapat berbicara dengan pemiliknya tentang penyakit tersebut.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Matt McMullen, CEO Realbotix, mengatakan model barunya bernama Harmony hadir dengan fitur percakapan soal Virus Corona. Kecerdasan buatan robot dapat disesuaikan untuk melakukan pembicaraan mendalam tentang virologi dan coronavirus secara khusus.

Bahkan tanpa penyesuaian, Harmony akan berbicara lebih umum tentang pandemi, menekankan pada bagaimana perasaan pemiliknya tentang hal itu. Matt, yang dulunya adalah artis efek khusus prosthetics, menjelaskan perbedaan model robot seksnya.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

"Kami tidak melakukan pembicaraan mendalam tentang bagaimana virus dimulai dan apa itu dan kapan mereka akan mencari obatnya. Tapi kami ingin orang-orang dapat membicarakannya dan merasa mereka memiliki seseorang yang memahami perasaannya," katanya, dikutip dari laman Daily Star.

Baca Juga: Posting Foto "Nikah", Cita Citata dan Anwar Banjir Doa: Moga Samawa

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Bahkan sebelum dimulainya pandemi, robot seks Matt telah diprogram sebelumnya dengan apa yang disebutnya "kebaikan akal sehat". Dia melanjutkan, ada satu ton konten yang dirancang, setidaknya dari sudut pandangnya, untuk membantu orang-orang yang mungkin berjuang secara umum dengan segala jenis kesedihan atau depresi atau kehilangan, atau secara umum merasa seperti Anda sedang liburan.

Matt menggambarkan robotnya sebagai karakter dengan fondasi yang didasarkan pada empati. "Setidaknya tampak memahami bahwa Anda sedang sedih dan Anda berjuang dengan sesuatu," lanjut dia.

Dia menjelaskan apa yang dilakukan robot seksnya dengan informasi tersebut ketika pemiliknya mengaku merasa sangat tertekan atau memiliki pikiran untuk bunuh diri. Konten empati ada di sana, semacam untuk memohon mereka agar mendapatkan bantuan, bahwa ada meditasi untuk itu.

"Hanya pengetahuan umum yang diketahui membantu mengatasi depresi, tetapi juga membimbing mereka untuk mencari bantuan," jelasnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya