Kisah Dokter Cantik Sukses Bangun Usaha, Berawal dari Gang Sempit

Ilustrasi produk kecantikan.
Sumber :
  • Dok. Istimewa

VIVA – Industri kecantikan di Tanah Air dinilai cukup menjanjikan. Sebab, tampil cantik dan menarik sudah menjadi kebutuhan utama bagi perempuan. Wajar jika klinik estetika selalu ramai dipadati pengunjung.

Menggabungkan Teknologi dan Kecantikan, Era Baru Perawatan Kulit dengan AI

Deretan perawatan kecantikan atau beauty treatment canggih yang dihadirkan klinik kecantikan seolah memantik harapan bahwa siapa pun bisa cantik, asal dirawat dengan baik.

Baca: Pria Ini Sukses Bisnis Bidang Digital, Padahal Cuma Lulusan SMA

Biar Aman dan Terpercaya, 5 Faktor Ini Wajib Dipertimbangkan saat Pilih Klinik Kecantikan

Permintaan atau demand yang tinggi akan hadirnya klinik kecantikan berkualitas menginspirasi dr. Ika Nurmalita Sari untuk mendirikan Klinik Inusa pada Juni 2016. Ia mengaku jika saat itu hanya dibantu 3 orang staf.

Praktik perawatan kecantikan pun dilakukan di sebuah ruangan kos sederhana berukuran 2x3 meter, di mana lokasinya di dalam gang sempit di sudut Kota Pacitan, Jawa Timur.

Sidak ke 731 Klinik Kecantikan, BPOM Temukan 51.791 Kosmetik Ilegal Senilai Rp2,8 Miliar

Pengalaman pahit manis turut menemani perjalanan Klinik Inusa dari waktu ke waktu. "Bahkan, klinik saya sampai pernah tidak menerima pasien sama sekali," kenang dokter cantik ini, Selasa, 29 September 2020.

Lambat-laun pasien mulai berdatangan. Berkat promosi tradisional alias mulut ke mulut dari para pasiennya, nama Klinik Inusa kian dikenal masyarakat.

Pada April 2017, Klinik Inusa resmi melakukan ekspansi untuk pertama kalinya dengan membuka 2 cabang baru di Lorok, Pacitan dan Bantul, Yogyakarta. dr. Ika melanjutkan jika mimpi untuk memajukan Klinik Inusa sudah menjadi motivasi besarnya.

Evaluasi manajemen besar-besaran dilakukan. Kliniknya pun meningkatkan kualitas layanan dengan menghadirkan alat-alat perawatan kecantikan terbaru serta mendesain ulang interior ruangan klinik.

Facebook

Inusa mulai memanfaatkan kanal digital marketing lewat Facebook dan Instagram Ads untuk membangun brand awareness. Strategi pemasaran yang memanfaatkan media sosial inilah menjadi titik balik perjalanan klinik tersebut.

Sejak saat itu, Klinik Inusa ramai dikunjungi pasien hingga akhirnya dr. Ika Nurmalita Sari merilis skincare BPOM andalannya yang diberi nama Cucok Meong (CM). Produk ini mendapat respons positif dari masyarakat yang terbukti dari angka penjualannya yang terus meningkat.

"Kami selalu berusaha mendengar setiap masukan dari pasien dengan senang hati. Bagi kami kepuasan pasien adalah modal berharga untuk kemajuan Klinik Inusa," tuturnya.

Ia mengaku jika transformasi digital, peningkatan pelayanan yang lebih customer centric, hingga penggunaan peralatan perawatan kecantikan yang lebih canggih menjadikan nama Klinik Inusa kian bersinar.

"Saat ini Klinik Inusa ada 7 cabang di 5 kota, yakni Pacitan, Lorok, Bantul, Wates, Berbah, Sleman, dan Muntilan – termasuk pembukaan channel distribution bernama Inusa Digital," jelas dr. Ika Nurmalita Sari.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya