Pertama Kalinya Keris Pangeran Diponegoro Diperlihatkan ke Publik

Pameran Pusaka Pangeran Diponegoro “Pamor Sang Pangeran”.
Sumber :
  • Dok. Ist

VIVA – Masih dalam rangkaian Pekan Kebudayaan Nasional 2020, Direktorat Jenderal Kebudayaan melalui Museum Nasional menggelar Pameran Pusaka Pangeran Diponegoro “Pamor Sang Pangeran”. 

Nominasi Piala Citra FFI 2023 Diumumkan di Museum Nasional, Ini Alasannya

Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima VIVA, pameran ini menyajikan sosok Pangeran Diponegoro dalam bentuk kekinian yang disuguhkan melalui storytelling dengan media video mapping. Pameran ini juga menjadi ajang untuk pertama kalinya keris Kanjeng Kiai Nogo Siluman tampil di depan publik.

Pusaka-pusaka Pangeran Diponegoro yang dipamerkan ini telah setia menemani pangeran saat Perang Jawa berlangsung dan memiliki kedekatan secara spiritual dengan sang pangeran.

Museum Nasional Indonesia Tutup 1 Tahun untuk Revitalisasi, Ini Alasannya

Baca juga: Maulid, Ini Kisah Lahirnya Rasulullah SAW Hingga Bertemu Khadijah

Empat pusaka sang pangeran dibawa Belanda sebagai rampasan perang, sedangkan Keris Kanjeng Kiai Nogo Siluman adalah keris pemberian Diponegoro kepada Kolonel Jan Baptist Cleerens, yang di kemudian hari mengkhianati kepercayaan Diponegoro, dan keris dijadikan sebagai bukti kemenangan Belanda. Lima pusaka Pangeran Diponegoro akhirnya kembali ke Tanah Air dalam tiga kurun waktu, yakni 1977, 2015, dan 2020.

Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia Sarankan Pemerintah Buat Pedoman Mitigasi Bencana Museum

Pameran ini adalah gambaran eksplisit semangat juang Pangeran Diponegoro melawan penjajahan Belanda. Pada masa pandemi seperti sekarang, pameran ini diharapkan menjadi alternatif hiburan yang edukatif bagi masyarakat Indonesia. 

Kehidupan dan perjuangan Pangeran Diponegoro juga dapat menjadi inspirasi dalam pembentukan karakter bangsa, serta semangat berjuang dalam menghadapi pandemi COVID-19.

Pandemi dan pameran ini memberi kesempatan bagi kita untuk mengalami sebuah revolusi mental tentang bagaimana cara hidup berkesinambungan/berharmoni dengan alam di bumi ini, serta bagaimana membaca alam dan zaman yang berubah seiring waktu. Selain itu juga sebagai sebuah renungan untuk meresapi “the wisdom of a simple man” seperti Sang Pangeran sendiri.

Pameran ini didukung oleh Sekretariat Presiden, Perpustakaan Nasional RI, Indonesian Heritage Society, Rijksmuseum, Perpustakan Universitas Leiden dan para pelukis “Babad Diponegoro”.

Pameran ini menjadi pameran temporer “percontohan” dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat bagi para pengunjung, sebagai bentuk sosialisasi penerapan protokol kesehatan bagi pengunjung dan pekerja museum.

Pameran dapat dikunjungi mulai tanggal 31 Oktober sampai dengan 26 November 2020. Untuk dapat melihat langsung pameran ini, pengunjung diharuskan mendaftar terlebih dahulu melalui tautan pkn.id.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya