Tulari Mutasi Corona, Jutaan Cerpelai di Denmark Dimusnahkan

Hewan Cerpelai
Sumber :
  • pixabay

VIVA – Denmark berencana untuk memusnahkan seluruh populasi cerpelai yang berjumlah sekitar 15 juta di peternakan, setelah hewan itu diyakini mampu menulari mutasi virus corona ke manusia. Hal itu dilakukan untuk membuat pengembangan vaksin tetap efektif.

Salat Id di Masjid Agung Al-Azhar, JK Ngaku Senang Lebaran Kali Ini Ramai

Perdana menteri negara itu, Mette Frederiksen, mengatakan pada konferensi pers beberapa waktu lalu, bahwa virus yang bermutasi dapat menyebar ke negara lain dan itu dapat menimbulkan risiko bagi keefektifan vaksin di masa depan.

"Kami memiliki tanggung jawab yang besar terhadap populasi kami sendiri, tetapi dengan mutasi yang telah ditemukan, kami memiliki tanggung jawab yang lebih besar untuk seluruh dunia juga,” kata Mette Frederiksen dikutip dari NBC News.

2 Keuntungan Bisa Didapat Konsumen dari Konsep Ini

Menteri Kesehatan Magnus Heunicke mengatakan, virus yang bermutasi ditemukan pada belasan orang yang terinfeksi oleh hewan cerpelai. Setengah dari 783 kasus COVID-19 pada manusia di Denmark utara terkait dengan cerpelai.

Kepala program darurat untuk Organisasi Kesehatan Dunia, Mike Ryan telah menyerukan penyelidikan ilmiah dari masalah kompleks dan rumit dari orang-orang di luar China yang menginfeksi cerpelai, yang pada gilirannya menularkan virus kembali ke manusia.

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Kondisi Debitur Terdampak COVID-19 Kembali Normal

"Skenario terburuk adalah pandemi baru, yang dimulai lagi dari Denmark. Itulah mengapa kita harus menangani ini dengan sangat serius," ujar direktur di pusat penelitian Statens Serum Institut, Kare Molbak.

"Di Amerika Serikat, hampir 10.000 cerpelai di sembilan peternakan bulu di Utah meninggal karena COVID-19," kata dokter hewan negara bagian Dean Taylor kepada NBC News bulan lalu.

Taylor mengatakan bahwa virus tersebut terutama menargetkan cerpelai yang lebih tua, sehingga memusnahkan 50 persen koloni yang berkembang biak, dan membiarkan yang lebih muda relatif tidak terluka.

Virus terdeteksi pada hewan pada bulan Agustus setelah pekerja peternakan dinyatakan positif terkena virus corona.

"Setelah pengujian akhir selesai, kami akan membuat rencana negara bagian untuk menghentikan penyebaran virus ini ke lebih banyak peternakan. Jauh lebih mudah untuk mencegahnya terjadi, lalu menghentikannya agar tidak terjadi sekaligus," kata Taylor sebelumnya.

Cerpelai bergabung dengan daftar lebih dari 50 hewan di AS yang telah tertular COVID-19. Menurut Departemen Pertanian, virus juga telah terdeteksi pada kucing, anjing, harimau, dan singa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya