Banyak Orang Stres, Syekh Ali Jaber Ungkap Alasannya

Syekh Ali Jaber
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Banyak orang berpikir akan hidup dalam waktu yang lama, karena rata-rata umur manusia di atas 50 tahun. Maka dari itu, banyak yang berpikir untuk bertaubat jika sudah memasuki usia tua saja, karena usia muda masih jauh dengan kematian. 

5 Manfaat Rebusan Air Daun Salam, Bisa Bantu Kurangi Kadar Gula Darah

Padahal, hal itu salah besar. Kita tidak pernah tahu, kapan Allah SWT akan mengambil nyawa kita, Allah SWT yang menentukan berapa lama kita akan hidup di dunia. 

Bahkan, menurut pendakwah sekaligus ulama, Syekh Ali Jaber, sesungguhnya umur yang hakiki itu hanya satu hari. Bukan 60, 70, atau pun 80 tahun. 

5 Dampak Negatif Terlalu Dekat dengan Rekan Kerja, Bisa Kurangi Profesionalisme

"Satu hari, hari ini hidup, manfaatkan sangat berharga, beri yang terbaik, sedekah, ibadah, Tahajud, baca Alquran, silaturahim. Karena umurmu hari ini, belum tentu hidup sampai besok," ujarnya dengan tegas, dikutip VIVA dari video channel YouTube Safira Media, Kamis 19 November 2020. 

Pria bernama lengkap Ali Saleh Mohammed Ali Jaber itu menambahkan, jika bangun tidur kita masih diberikan umur, kita harus benar-benar memanfaatkannya, karena tidak ada jaminan kita bisa hidup sampai besok. 

Jadi Gampang Sakit, Benarkah Stres Mempengaruhi Sistem Imun?

"Itulah orang mukmin, gak pernah berpikir besok, karena tidak ada jaminan," lanjut dia. 

Syekh Ali Jaber pun turut mengungkap mengapa banyak orang yang menderita stres. Menurut dia, hal itu dikarenakan orang-orang terlalu membebani pikirannya dengan memikirkan hari esok. 

"Kenapa banyak orang stres? Karena terlalu membebani pikirannya memikirkan besok. Padahal belum tentu hidup sampai besok. Bagi orang mukmin, hari kemarin muhasabah, mohon ampun segala kesalahan dan mohon diterima segala kebaikan. Besok bagi orang mukmin tidak dipikirkan," kata dia. 

Menurutnya, hal yang boleh dipikirkan hanyalah hal-hal yang sedang terjadi saat ini, hal yang sudah ada dan terlihat di depan mata. 

"Hal yang belum ada, kenapa dipikirkan. Itu yang membuat banyak stres," tutup Syekh Ali Jaber.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya