Dipenjara Seperti Millen Cyrus, Transgender Ini Alami Pelecehan Brutal

Ilustrasi Penjara
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Millen Cyrus sempat menghebohkan dunia hiburan lantaran ditangkap atas dugaan kasus narkoba jenis sabu. Selebgram bernama lengkap Muhammad Millendaru Prakasa Samudro itu pun dijebloskan di balik jeruji besi.

Gelar Aksi di Depan Kedubes AS, FYP Kecam Agresi Brutal Militer Israel ke Rakyat Palestina

Pada kartu identitas Millen, tertulis jenis kelaminnya adalah laki-laki. Hal itu buat Millen ditahan dalam sel pria pada awalnya. Sampai saat ini polisi belum mendapat putusan pengadilan yang menyatakan Millen perempuan.

Meski begitu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus, menyebut kini keponakan Ashanty itu ditempatkan di sel khusus guna menghindari hal-hal yang tak diinginkan.

Presiden AS Joe Biden Dikritik Gegara Umumkan Hari Transgender Bersamaan dengan Hari Paskah

Polisi berharap masyarakat tidak berspekulasi atas pemindahan Millen ke sel khusus. "Jangan dibangun opini bakal dilecehkan. Kita taruh sel khusus untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," ucap Yusri kepada wartawan, Rabu 25 November 2020.

Serupa kasus Millen Cyrus, transgender wanita yang harus dibui membuat pihak keamanan menjebloskannya di sel pria. Nyatanya, itu menjadi mimpi buruk narapidana di Penjara Negara Bagian Pesisir di Savannah.

Mahfud Blak-blakan Sebut Gugatan Hasil Pemilu ke MK Bukan untuk Cari Menang

Ashley Diamond menggugat Departemen Pemasyarakatan Georgia, menuduh pihak keamanan gagal melindunginya dari dugaan serangan seksual dan gagal memberikan perawatan kesehatan yang memadai saat berada di balik jeruji besi.

Menurut gugatan tersebut, Diamond ditempatkan di sel pria di mana dia diduga telah diserang secara seksual lebih dari 14 kali dalam setahun terakhir oleh narapidana dan staf penjara. 

"Menjadi seorang wanita di penjara pria adalah mimpi buruk," ujarnya dikutip dari laman CBS News.

Gugatan tersebut mengklaim dia juga menjadi sasaran pelecehan seksual dan telah ditolak perawatan yang diperlukan untuk disforia gendernya, yang membuatnya mencoba bunuh diri.

Diamond, yang didiagnosis menderita disforia gender saat remaja, mengatakan tidak diizinkan melanjutkan perawatan hormonnya.

"Saya merasa dilucuti identitasnya. Saya tidak pernah merasa aman. Tidak pernah. Saya mengalami pelecehan seksual setiap hari, dan ketakutan akan serangan seksual selalu menjadi pemikiran yang membayang," paparnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya