Tips Para Pemimpin Perusahaan Atasi Kesulitan di Masa Pandemi

Dampak krisis etika sosial semakin subur disaat pandemi ini, Jaga jarak digunakan sebagai dalih hilangnya empati ditengah masyarakat, hingga timbulnya egoisme. Kata “egoisme “ sendiri merupakan istilah yang berasal dari bahasa Latin yakni “ego”, dalam bah
Sumber :
  • vstory

VIVA – Sektor bisnis menjadi salah satu yang paling terdampak pandemi virus corona atau COVID-19. Tak sedikit perusahaan yang terpaksa gulung tikar karena tidak mampu bertahan. Pimpinan perusahaan menjadi orang yang paling bertanggung jawab untuk mengatasi hal ini. 

Menko Airlangga Undang Pengusaha Singapura Kembangkan Bisnis di RI Lewat ISBF 2024

Pun, dengan para pemimpin perusahaan berikut ini. Dalam rangka menyongsong pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi, beberapa pemimpin perusahaan berjuang untuk mengatasi tantangan yang tidak mudah ini. 

Koeshartanto, Direktur SDM PT Pertamina (Persero), mengemukakan BUMN menghadapi tiga tantangan dalam mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) di masa pandemi, yaitu generation gap, capability gap, dan capacity gap. 

Wapres Maruf: Pengusaha Jangan Abai Bayar THR Karyawan, Bisa Kena Sanksi

"Untuk mengatasinya, Pertamina membuat model pengembangan kepemimpinan yang berbentuk piramida. Pada landasan terbawah, dibuat program TDA/Trailblazer. Lalu, di lapisan tengahnya ada program Catalyzer. Dan, di pucuknya digelar program Prime," ujarnya saat virtual awarding Indonesia Best Companies in Creating Leaders from Within 2020, yang digelar SWA dan NBO, baru-baru ini. 

Sementara itu, Afriwandi, Direktur Human Capital Management PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, mengungkapkan, dia merekrut anak-anak muda untuk menyesuaikan dengan kebutuhan kapabilitas baru.

Perprindo Protes Permenperin Baru soal Impor Elektronik Picu Ketidakpastian Hukum, Ini Penjelasannya

"Anak-anak muda ini merupakan modal Telkom untuk mencetak digital talent. Sekitar 58 persen atau 14.500 dari jumlah pegawai kami, 25 ribu orang adalah pegawai berusia muda yang melek digital. Tahun 2020 ini, kami membutuhkan 1.000 talenta untuk digital platform dan digital service, dan sudah tercapai lebih dari 1.000 orang, tepatnya 1.064 orang," kata dia. 

Untuk menempa talenta muda ini, Telkom menginisiasi program pengembangan SDM yang terangkum dalam tiga pilar, yaitu Digital Culture and Transformation (Culture), Digital Talent (People), dan Digital Ready Organization (Organization). 

"Kami mendidik pegawai berdasarkan nilai-nilai BUMN yang bertajuk AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif)," tutur Afriwandi. 

 Tidak jauh berbeda, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Pertamina (Persero) melakukan hal serupa. Karyawan dilatih merancang serta mengeksekusi proyek atau program pengembangan bisnis. 

Steven A. Yudhianto, SVP Human Capital Strategy and Talent Management Bank Mandiri, menjelaskan pengembangan program yang dilaksanakan bertahap dan berjenjang, seperti General Development Program/Officer Development Program (ODP) Bank Mandiri menempa keterampilan calon pemimpin perusahaan. Kandidat yang potensial diproyeksikan menduduki jabatan direksi. Bank ini memetik hasil yang menggembirakan dari program tersebut. 

"Susunan jajaran dewan direksi Bank Mandiri saat ini 91 persen berasal dari rekrutmen internal dan dipromosikan dari dalam perusahaan. Dari komposisi itu, sebanyak 8 dari 12 direksi Bank Mandiri telah mengikuti program ODP," kata Steven A. Yudhianto.

Atas keberhasilan para pemimpin perusahaan tersebut menjalankan program masing-masing, yaitu Telkom, Bank Mandiri, Pertamina, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Sucofindo (Persero), berhasil meraih Indonesia Best Companies in Creating Leaders from Within (IBC CLfW) 2020.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya