9 Negara Ini Punya Tradisi Perayaan Valentine Aneh dan Tak Biasa

Ilustrasi pasangan.
Sumber :
  • Freepik/master1305

VIVA – Hari ini, 14 Februari diperingati sebagai Hari Kasih Sayang atau Valentine. Di momen ini, setiap pria atau wanita di seluruh dunia akan mengungkapkan perasaan mereka kepada orang yang dicintai.

Beragam perayaan pun dilakukan oleh para pemuda-pemudi di hari Valentine. Sebut saja memberi bunga, coklat atau bahkan barang mewah. Tapi sejumlah negara di dunia ini ternyata punya perayaan Valentine yang enggak biasa lho. Apa saja?

Berikut ini perayaan Valentine tidak biasa di 9 negara di dunia seperti dilansir dari laman Intrepidtravel, Minggu, 14 Februari 2021.

1. Argentina

Photo :
  • Freepik/lookstudio

Satu hari tidak cukup bagi orang Argentina untuk merayakan Hari Kasih Sayang pada 14 Februari. Masyarakat Argentina diketahui juga menghabiskan satu minggu penuh di bulan Juli untuk festival cinta, atau yang disebut 'Minggu manis'.

Antara tanggal 13 hingga 20, para kekasih akan bertukar ciuman dengan permen, dan mengakhiri minggu perayaan dengan hari persahabatan.

2. Finlandia dan Estonia

Photo :
  • Freepik/halayalex
Bertepatan dengan Valentine, Ashanty Memaknai Pemilu Sebagai Wujud Cinta Tanah Air

Finlandia dan Estonia memilih perayaan yang lebih ramah yang disebut Ystavan Paiva dalam bahasa Finlandia dan Sobrapaev dalam bahasa Estonia. Di dua negara itu, setiap tanggal 14 Februari dirayakan sebagai hari persahabatan. Mereka akan bertukar hadiah dan kartu dengan ucapan 'Selamat Hari Teman'.  

3. Prancis

Bernuansa Valentine, TPS 026 di Banjar Tunjung Sari Denpasar Menjadi TPS Terunik di Bali

Photo :
  • Freepik/teksomolika

Une loterie d'amour menjadi kebiasaan yang sangat tidak romantis dari Prancis. Di mana setiap Valentine, para wanita lajang berbaris di rumah-rumah yang saling berhadapan dan menelepon sampai mereka akhirnya menjadi pasangan.  

Ucapan Valentine, Ballooney Ciptakan Keajaiban di Kolam Terdalam Se-Asia Tenggara

Namun jika wanita-wanita itu tidak membawa pasangan. Mereka akan membangun api unggun besar, nantinya mereka akan melakukan seremonial membakar gambar-gambar pria yang menolak mereka sambil melemparkan hinaan ke langit.

Untungnya, setelah keadaan menjadi sedikit tidak terkendali, pemerintah Prancis memutuskan untuk melarang praktik tersebut sama sekali.  

4. Jepang

Photo :
  • Freepik/halayalex

Perayaan Valentine di Jepang juga tidak biasa. Di mana para wanita akan memberikan cokelat kepada pria. Namun, pemberian cokelatnya pun berbeda-beda.   

Untuk suami, pacar atau calon pasangan, para wanita di Jepang akan memberikan cokelat honmei-choco ('perasaan sejati') berkualitas tinggi atau sangat lezat diantarkan langsung. Sementara kolega atau kenalan, mereka akan menerima giri-choco ('cokelat wajib' yang lebih murah).  

Jika pria itu tidak beruntung (atau tidak disukai), mereka bahkan mungkin akan mendapatkan sekotak cho-giri choco, cokelat kewajiban tinggi yang disediakan untuk rekan pria yang paling tidak populer. .

Ketika White Day tiba pada tanggal 14 Maret, mereka yang menerima honmei-choco diharapkan membalas budi manis dengan memberikan hadiah kepada orang yang mereka cintai senilai dua hingga tiga kali lipat dari cokelat yang mereka terima, seperti perhiasan atau pakaian dalam yang mewah.

5. Norwegia

Photo :
  • Freepik/wayhomestudio

Di Norwegia, perayaan Valentine disebeut sebagai Gaekkebrev (surat lelucon). Pengagum rahasia akan menulis puisi untuk kekasih mereka, sebelum memotong pola rumit ke kertas dan menekan bunga Snowdrop putih kecil di dalamnya.  

Sebaliknya, penyair pemula memberi tanda titik untuk setiap huruf dari nama mereka. Jika wanita itu menebak dengan benar siapa pengagumnya, dia memenangkan telur di Paskah. Jika tidak, dia harus memberikan satu telur.

 6. Filipina

Photo :
  • Freepik/freepik

Setiap tahun, perayaan Hari Valentine di Filipina dimaknai sebagai momen untuk pernikahan. Di momen ini, ratusan (terkadang ribuan) pasangan akan berkumpul untuk menikah secara massal di tempat umum. Seringkali, perayaan tersebut disponsori oleh pemerintah sebagai layanan publik, yang memungkinkan pasangan yang kurang mampu untuk menikah.

7. Slovenia

Photo :
  • U-Report

Di Slovenia, St Valentine adalah salah satu santo pelindung musim semi. Dengan demikian, setiap tanggal 14 Februari menandai hari pertama bekerja di ladang untuk Tahun Baru. Diyakini bahwa pada hari inilah tanaman mulai beregenerasi (bahkan ada pepatah yang mengatakan St Valentine membawa kunci akar).

Ada juga kepercayaan bahwa burung 'melamar' satu sama lain pada hari ini, dan untuk menjadi saksi peristiwa tersebut, Anda harus berjalan tanpa alas kaki melalui ladang yang seringkali masih beku. Momen itu disebut sebagai hari Santo Gregorius yang dilaksanakan pada 12 Maret ketika orang-orang pada umumnya merayakan cinta mereka satu sama lain

8. Korea Selatan

Photo :
  • U-Report

Diadaptasi dari tradisi Jepang, wanita di Korea Selatan juga akan memberikan cokelat pada Hari Valentine untuk pria yang mereka cintai. Hal ini umum dilakukan di sana sebagai bentuk imbalan hadiah yang mereka terima saay White Day.

Namun, uniknya, jika dua hari pertama di Valentine mereka berlalu tanpa romansa, mereka akan menjalani hari Black Day. Ya orang Korea diketahui menciptakan Black Day yang jatuh pada 14 April sebagai bentuk duka karena kesendiriannya.

Di Korea, 'Black Day', telah menjadi perayaan informal atau simpati kehidupan para lajang. Pada hari tersebut, para lajang akan berpakaian hitam dari kepala hingga ujung kaki, berkumpul bersama teman-teman mereka untuk menikmati jajangmyeon, mie Korea dengan saus fermentasi kedelai hitam.

Tidak berakhir di situ, perayaan romantis di Korea juga berlangsung pada tanggal 14 di setiap bulan sepanjang tahun. Mulai dari May's Rose Day, June's Kiss Day dan December's Hug Day.

9. Afrika Selatan

Photo :
  • Freepik/master1305

Banyak orang Afrika Selatan merayakan hari cinta dengan cokelat, bunga dan makan malam intim di lokasi romantis. Namun, untuk saat-saat ketika saat mereka mengungkapkan cinta dan tidak berbalas, orang Afrika akan menuliskan nama orang yang mereka cintai di lengan mereka.

Usut punya usut, pasca festival Romawi yang disebut 'Lupercalia' (dianggap sebagai pendahulu Hari Valentine), gadis-gadis muda menyematkan nama pria yang mereka cintai di lengan baju mereka untuk hari itu.

Untungnya, ini adalah versi yang jauh lebih masuk akal dari festival aslinya, di mana kambing dikorbankan dan para pria berlarian di jalanan dengan mengenakan kulit, mencambuk wanita untuk memberkati mereka dengan kesuburan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya