Agar Tak Selingkuh, Begini Cara Jaga Keutuhan Pernikahan

Foto ilustrasi selingkuh
Sumber :
  • Twitter/@RafazYunus

VIVA – Perselingkuhan antara Ayus dan Nissa Sabyan masih menjadi perbincangan hangat. Hubungan yang dilakukan sang keyboardist dan vokalis Sabyan Gambus itu, dianggap dapat merugikan banyak pihak hingga berakhir perceraian.

Curhat Pengemudi Mobil Jalur Mudik Ditutup Tenda Nikahan

Ayus sendiri merupakan ayah dua anak yang beristrikan Ririe Fairuz. Lantaran perselingkuhan Ayus dan Nissa yang terjadi berulang kali, Erie, sapaan akrabnya, akhirnya menggugat cerai Ayus. Terlebih, perselingkuhan telah terjadi selama dua tahun lamanya.

Meski begitu, isu orang ketiga yang menghancurkan rumah tangga, memang sudah bukan hal baru. Sudah banyak kasus serupa yang cukup menggegerkan dunia hiburan lantaran para pesohor secara terbuka menunjukan gelagat perceraiannya akibat perselingkuhan.

Pamer Foto Prewedding, Putri Isnari Banjir Pujian hingga Disebut Kajol Indonesia

Bicara mengenai perselingkuhan, tak jauh-jauh dari hubungan pernikahan. Momen sakral yang menyatukan dua insan berbeda itu memang kerap manis diawal dan makin terasa berat setelahnya. Meski tak melulu perselingkuhan, terkadang keretakan rumah tangga bisa dipicu oleh banyak faktor.

Dituturkan Psikolog Klinis Dewasa, Hersa Aranti Psi., kedua pasangan harus saling bahu membahu menjaga keutuhan rumah tangganya. Salah satunya, saat memasuki proses adaptasi yang belum tentu mudah untuk dilakukan.

Potret Putri Isnari yang Geger Dilamar Anak Pengusaha Batu Bara

"Setelah menikah biasanya akan melewati proses adaptasi yang bisa menentukan bagaimana jalannya bahtera rumah tangga kedepan," kata Hersa, kepada VIVA.

Founder @Sadari_Diri itu menegaskan bahwa proses adaptasi yang tak bisa dihadapi dengan kepala dingin, akan berakhir pada perdebatan yang tak berkesudahan. Tak heran, pernikahan bisa berakhir pada perceraian.

Salah satu cara terpenting dalam menjaga keutuhan rumah tangga selama beradaptasi adalah dengan saling mengapresiasi dan komunikasi dua arah. Menyampaikan rasa terima kasih pada hal-hal kecil, ternyata bisa memberi manfaat yang sangat besar.

"Komunikasi 2 arah dan komunikasi asertif (utamakan kejujuran), cari cara menyelesaikan konflik yang efektif, saling mendengarkan, luangkan waktu untuk quality time," kata Hersa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya